Mohon tunggu...
Araska Mada
Araska Mada Mohon Tunggu... -

Semua tulisannya boleh disebarkan secara bebas... :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Masa Depan Penulis, Pemusik, dan Pekerja Film pada Zaman Internet

2 April 2016   10:13 Diperbarui: 2 April 2016   16:18 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi - ebook (Shutterstock)"][/caption]Dalam buku Think and Grow Rich tertulis, “Banyak emas yang digali dari tambang emas, akan tetapi lebih banyak emas yang digali dari dalam pikiran.”

Kita dapat melihat pemilik tambang emas tidaklah sekaya mereka yang bergerak di beberapa bidang, seperti industri, perdagangan maupun pekerja seni. Penulis seperti J.K. Rowling penulis Harry Potter ataupun penulis buku Da Vinci Code merupakan contoh dari penulis yang sukses membuat diri mereka menjadi orang paling kaya dunia hanya dengan bermodalkan imajinasi dan kerja keras. Penyanyi legendaris seperti Michael Jackson ataupun pembuat film maupun aktor film seperti Tom Cruise merupakan orang yang kaya hanya dari imajinasi, ketekunan, dan kerja kerasnya.  

Lalu, pekerja seni mungkin menghadapi beberapa kenyataan yang belakangan ini melanda banyak kalangan pekerja seni. Bahwa ada perkataan, industri musik mengalami pasang-surut akibat adanya internet dan download gratis. Lalu pekerja film melihat film-film mereka dibajak dan disebarkan secara gratis di internet. Para penulis juga melihat karya mereka dibajak secara luar biasa di internet. Tampak masa depan mereka mulai suram.

Tetapi apa yang sebenarnya terjadi tidaklah demikian. Bagi para pekerja seni, hal ini tidak seharusnya mengganggu keinginan mereka untuk berkarya. Bagi manusia seperti diriku yang menyukai seni menulis, saya pribadi melihat bahwa "kemungkinan" untuk sukses bagi pekerja seni, bahkan lebih besar dari sebelum-sebelumnya, hanya saja kita harus mengakui tantangannya lebih besar.

Bayangkan sebuah musik, film, karya tulis, asalkan itu bagus, maka karya tersebut akan langsung dibawa oleh internet ke hadapan ribuan, jutaan pengguna tepat di depan layar komputer mereka. Dan semua itu tentu saja ada yang membajak, namun kemungkinan orang membeli karya tersebut akan lebih tinggi.

Contoh sederhana, saya pernah mencoba untuk memasang karya buku melalui Google Play, karya dalam bahasa Indonesia hanya untuk waktu setahun lebih. Buku tersebut langsung disambar oleh pembeli dari banyak negara, (bahwa ada orang indonesia di negara lain yang ikut membeli). Buku tersebut memang tidak mencapai penjualan ribuan, hanya beberapa ratus. Namun, tentu saja saya mendapatkan uang sekitar beberapa juta.

Karya lain yang tidak bagus juga saya ikutkan dan tentu saja tidak terjual sebaik yang bagus. Selain itu, saya juga melihat di belahan dunia lain di Cina, mereka menyediakan situs bagi para penulis web novel yang dijual per chapter. Pembacanya bahkan mencapai ratusan juta. Mereka menjual tulisan mereka dan disambar dengan keuntungan begitu tinggi.

Dalam dunia seni, penulisan khususnya, saya pribadi meyakini kekayaan akan datang bagi mereka yang dapat memberikan karya yang bagus dan bermutu, maka mereka akan mampu bersaing dan menaiki ombak besar menuju kesuksesan. Bukankah bagi penulis, untuk membuat karya yang bagus sesungguhnya mereka hanya perlu menulis, menulis, dan menulis?

Bukankah hanya otak dan imajinasi yang mereka butuhkan? Memang tidak ada makan siang gratis, tidak ada yang bisa didapatkan dengan mudah tanpa keberuntungan dan atas seizin Tuhan. Oleh karenanya, marilah bekerja keras untuk mencapai impian.

Sesungguhnya, dunia seni tidak mengalami penurunan. Kebalikannya, mereka mengalami kenaikan hanya saja diikuti dengan kenaikan tantangan akan kualitas dan mutu dari karya yang diminta oleh dunia. Mereka yang sanggup melewati tantangan tersebut akan melihat sebuah dunia baru. Oleh karenanya, baiklah siapa pun, pada usia berapa pun, mulailah menulis dan berkarya, tidak ada kata terlambat untuk memulai. Karena pastinya tidak memulai tidak akan pernah mencapai apa pun.

Sedangkan untuk para pekerja seni, baik itu musik, buku, maupun film, sebuah situs Scholastic melakukan survei pada ribuan orang dan menemukan. Karya yang dicari dan disenangi oleh orang-orang adalah karya yang:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun