1. Â Â Â Menghibur (merupakan pilihan terbanyak 70%). Karya apa pun yang dapat menghibur mereka akan membuat mereka bersedia membaca, menonton, atau mendengarkan.
2. Â Â Â Merangsang Imajinasi (54% pemilih). Sebuah buku yang kaya imajinasi, sebuah film yang indah dan musik yang kaya irama akan membuat mereka senang.
3. Â Â Â Karya yang teratur/rapi (48%). Karya yang sembarangan ditulis atau diciptakan tentu tidak menarik. Setidaknya karya itu memiliki standar atau di atas standar yang berlaku. Cerita yang bagus, mengalir, dan rapi, memiliki awal, tengah dan akhir. Film yang memiliki logika dan alur yang bagus. Musik yang tidak berlompatan iramanya, terangkai bagus dalam vokal dan setiap nadanya.
4. Â Â Â Karakter yang menarik (43%). Setiap karya memiliki contoh karakter yang menarik, baik itu dalam buku, film, maupun musik. Karakter itu juga menjadi penarik bagi para pembaca, penonton, atau pendengar.
5. Â Â Â Memiliki nilai pendidikan (43%). Tidak jarang karya yang memiliki nilai pendidikan, mengajar atau menawarkan informasi akan disukai banyak orang.
Memang saya sendiri belumlah sampai tahap yang dapat mengajar karena kesuksesan belum berkunjung, akan tetapi setidaknya syukur sudah mendiami relung hati dan keluarga. Harapan saya adalah bagi pekerja seni, teruslah berkarya, mungkin satu atau dua karya belum cukup maka tulislah seratus atau dua ratus karya, jika perlu ribuan atau jutaan karya. Hingga satu karya dapat mencapai kesuksesan yang diimpikan. Tentunya semua itu dilakukan dengan kerja keras, tidak malas, menikmati pekerjaan itu, dan sambil berdoa kepada Yang Kuasa.
Jangan risaukan kesuksesan karena itu akan datang bersama dengan kualitas karya. Sebuah emas tidak akan selamanya tenggelam. Jika belum juga sukses itu berarti karya kita belum bagus, maka teruslah berkarya dan jangan risaukan hal lain atau patah semangat. Waktu untuk berkarya jauh lebih berharga dari pada waktu untuk patah semangat.
Yang terpenting, bersyukurlah dengan apa yang kita miliki saat ini. Jadikan dasar kedamaian dan ketenangan dalam hati. Berdoalah dan kemudian mulailah berkarya, bukan untuk uang atau kesuksesan. Akan tetapi agar hati kita dapat bebas berkarya dan merasa bahagia dalam kehidupan. Baik sukses atau tidak, bukankah kebahagiaan dan kedamaian itu yang terutama? Setelahnya kita hanya perlu bergerak maju perlahan-lahan tanpa menyakiti diri kita atau siapa pun.
Siapa pun, berkaryalah dalam kebahagiaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H