PA Siti Armah Menyimpan Bakat Seni
Prasasti Pena dan LanSa ABK Berbagi Pengetahuan & Pengalaman
Ditengah keterbatasan kehidupan, seringkali anak-anak menyimpan bakat-bakat seni yang terpendam, keadaan yang membuat mereka tidak tahu dan tidak bisa menyalurkan bakat seni tersebut.
Kondisi seperti itulah yang terungkap pada pertemuan Prasasti Pena (Komunitas Wartawan Seni Budaya & Pendidikan) dan LanSa ABK (Lanting Sahabat Anak Berkebutuhan Khusus), saat Berbagi Pengetahuan & Pengalaman bersama anak-anak Panti Asuhan (PA) Siti Armah di Sei Miae Dalam, Banjarmasin, pada Minggu, 25 Oktober 2015.
Ini adalah rangkaian kunjungan kedua ke PA di Banjarmasin, yang dilaksanakan Prasasti Pena, dalam rangka kegiatan sosial workshop singkat, menggali bakat seni dari putra putri daerah, dengan nama kegiatan yaitu Berbagi Pengetahuan & Pengalaman.
Berbagi Pengetahuan & Pengalaman, tentunya bagi para Jurnalis sebagai nara sumber adalah berbagi pengalaman bagaimana dunia Jurnalistik. Berbagi Pengetahuan & Pengalaman juga diisi oleh pelaku seni dan komunitas sosial lainnya sebagai nara sumber. Komunitas yang merespon baik dan dengan bersemangat terlibat berpartisipasi adalah LanSa ABK yang sebagian besar anggotanya adalah Mahasiswi FKIP Prodi PLB Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM).
Kesempatan pertama Berbagi Pengetahuan & Pengalaman diberikan dengan LanSa ABK, untuk memberikan motivasi kepada anak-anak panti asuhan, agar mereka bersemangat mengembangkan bakat yang ada di dalam diri mereka. Bahwa keterbatasan tidaklah menjadi penghalang untuk meraih prestasi yang setinggi-tingginya.
Dalam dialog LanSa ABK dengan anak-anak PA Siti Armah, ada yang mengatakan ia suka menari, ada yang suka menulis, ada yang suka membaca puisi, ada yang ingin bermain teater, ada yang ingin belajar musik, dll.
Berbagi Pengetahuan & Pengalaman selanjutnya bersama anak-anak PA Siti Armah, diteruskan oleh Jurnalis Araska (A Rahman Al Hakim), menceritakan bagaimana dunia jurnalistik, serta latihan singkat menulis (cerpen, puisi, prosa, dll).
Setelah mendapatkan penjelasan, hanya dengan waktu 15 menit, batasan yang diberikan kepada anak-anak PA Siti Armah, untuk mengungkapkan apa yang ada dalam hati dan pikirannya menjadi sebuah tulisan, entah itu opini maupun puisi.
Ternyata, walau dalam waktu yang singkat, semua anak-anak Panti Asuhan Siti Armah mampu menghasilkan karya tulis, beberapa diantaranya dalam bentuk puisi.