Mohon tunggu...
Muhammad Aras Prabowo
Muhammad Aras Prabowo Mohon Tunggu... Dosen - M. A. P

Tidak ada titk dalam perjuangan!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kader PMII RE UMI Sesalkan Pungli di Samsat Belopa

24 Maret 2017   18:23 Diperbarui: 24 Maret 2017   18:43 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kader PMII Rayon Ekonomi UMI

Belopa- Pungutan liar di pemerintahan masih menjadi masalah yang diresahkan oleh Masyarakat. Oknum yang tidak bertanggungjawab dinila masih melakukan pengututan liar dibeberapa instansi, termasuk pungli di Samsat Belopa.

Kali ini kader PMII Rayon Ekonomi UMI hampir menjadi korbannya. Yusri Pudding Selaku mantan Sekretaris Umum PMII RE UMI mengaku sangat kecewa atas kelakuan sejumlah oknum tidak bertanggungjawab dalam melakukan pungutan liar di Samsat Belopa. "Empat hari yang lalu, Saya pergi cek pembayaran pajak kendaranku,  petugas samsat mengatakan biayanya sekitar 300 ribu pas Saya mau bayar petugas tersebut minta 375 ribu. Karena tidak yakin dengan biaya yang ditawarkan, Saya pulang dan kembali lagi beberap hari setelahnya dengan ditemani orang yang berbeda, ternyata biayanya berbeda seperti hari sebelumnya yaitu sebesar 330 ribu" jelas Yusri.

"Jelas ada yang tidak beres dalam Samsat Belopa, keterlibatan oknum tidak bertanggungjawab dalam pungutan liar di Samsat Belopa harus menjadi perhatian pemerintah guna menjaga nama baik instansi bersangkutan. Oknum tersebut sangat mengganggu dalam Masyarakat" tegas Yusri Pudding mantan Sekretaris Umum PMII RE UMI, 24/03/2017

Kader PMII ini menghimbau agar Masyarakat berhati-hati dalam melakukan pengrusan pajak kendaraan di samsat Belopa, agar tidak menjadi korban dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun