Misalnya Nahdlatul Ulama (NU). Ia mengatakan, bahwa NU itu sebagai organisasi sosial keagamaan sudah tegas dalam menyelesaikan persoalan keummatan, dimana NU sangat menekankan pentingnya kejujuran dan kehati-hatian dalam menyatakan pandangan agama.
Ini sudah jelas, lanjut Aras- bahwa keterlibatan NU lebih pada tataran politik kebangsaan dan kerakyatan, bukan tataran politik praktis dan kekuasaan.
“Ahok sepertinya salah menempatkan posisi sebuah pemahaman, akhirnya jadi masalah,” tegasnya. Ia berharap ke depan kelalaian ini tidak terulang kembali. ***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!