Mohon tunggu...
Muhammad Aras Prabowo
Muhammad Aras Prabowo Mohon Tunggu... Dosen - M. A. P

Tidak ada titk dalam perjuangan!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

FKPT Jambi: Berita adalah LPJ Penggunaan Anggaran Teroris

13 Oktober 2016   00:57 Diperbarui: 13 Oktober 2016   01:14 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jambi – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jambi, Lukman Djafrie, mendorong media massa pers untuk terus meningkatkan profesionalismenya dalam pemberitaan isu-isu terorisme. Media disebutnya rentan dimanfaatkan oleh pelaku terorisme untuk mencapai tujuannya.

Dalam kegiatan Visit Media ke Harian Jambi Ekspres, Rabu (12/10/2016), Lukman menceritakan pengalamannya sebagai anggota kepolisian berdinas di Aceh pada masa konflik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dikatakannya, kelompok GAM memiliki banyak anggaran yang penggunaannya tidak perlu dipertanggungjawabkan.

“Pertanggungjawabannya cukup dengan pemberitaan di media massa. Kalau sudah ada serangan, ada korbannya, dan diberitakan, penyandang dana percaya anggaran yang diberikan sudah digunakan,” kata Lukman.

Analogi tersebut, tambah Lukman, sama seperti yang digunakan di jaringan pelaku terorisme. “Ketika bom meledak dan media massa memberitakan secara besar-besaran, yang mendanai teroris secara otomatis mengetahui dananya sudah dipakai. Jadi berita adalah LPJ penggunaan anggaran teroris,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Anggota Dewan Pers, Jimmy Silalahi. Dikatakannya, media massa saat ini adalah senjata bagi kelompok pelaku terorisme. “Jadi berhati-hatilah rekan-rekan sekalian,” ujarnya.

Penyalahgunaan media massa oleh kelompok pelaku terorisme, menurut Jimmy bisa ditekan dengan peningkatan profesionalisme Jurnalis atau Wartawan.

BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Red.) akan mendiseminasikan Pedoman Peliputan Terorisme. Ada pelatihan bagaimana memberitakan terorisme dengan baik dan benar, ikuti kegiatan-kegiatan semacam itu,” saran Jimmy.

Visit Media adalah salah satu metode dalam kegiatan Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme, yang diselenggarakan BNPT dan FKPT di 32 provinsi se-Indonesia. Satu metode lainnya adalah Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme.

Sementara FKPT adalah lembaga non provit yang dibentuk oleh BNPT sebagai mitra dalam kegiatan pencegahan terorisme di daerah. []  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun