Mohon tunggu...
Aranyaka Ketindan
Aranyaka Ketindan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Media Publikasi Kelompok KKM 101 di Desa Ketindan Kecamatan Lawang Kabupaten Malang

Penulis kolektif dari sekumpulan mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKM UIN Malang 101 dan 102 Andil dalam Penyuluhan Pencegahan dan Penanganan TBC di Desa Ketindan

6 Januari 2023   21:21 Diperbarui: 6 Januari 2023   21:36 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kader Kesehatan Desa Ketindan . dokpri

Pada Rabu, 21 Desember lalu diadakan penyuluhan kesehatan mengenai Penanganan TBC kepada Kader Kesehatan Desa Ketindan oleh Bu Dewi selaku perawat Puskesmas kecamatan Lawang. Penyuluhan penanganan TBC ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM bagi kader kesehatan untuk peningkatan P2P (Program Penyakit Menular dan Tidak Menular). Penyuluhan ini dilakukan di Balai Desa Ketindan dengan cara penyampaian materi dan sesi tanya jawab, para kader kesehatan juga diberikan leaflet yang berisi materi yang akan disampaikan beserta formulir investigasi kontak. Pada penyuluhan ini dijelaskan bahwa TBC atau tuberkolosis disebabakan oleh kuman/bakteri dan bukan merupakan penyakit keturunan. Penularan TBC mirip dengan penularan Covid-19 yaitu melalui dahak. 

TBC banyak dikenal sebagai penyakit paru-paru. Namun, sebenarnya TBC memiliki jenis yang lain tergantung dimana kuman/bakteri Mycobcterium tuberculosis menempel, jika kuman menempel di paru-paru maka akan menjadi TBC paru-paru. Adapun TBC jenis lain yaitu; TBC tulang, TBC kelenjar, TBC usus, TBC otak, TBC ginjal, dan lain-lain. Adapun gelaja TBC TBC paru-paru yaitu; pilek, sesak napas, demam, meriang berkepanjangan yang tidak diketahui penyebabnya, nafsu makan menurun, dan berat badan menurun. Sedangkan untuk gejala TBC tulang dan kelenjar adalah terdapat benjolan di kulit. Jadi, apabila terdapat gelaja-gejala tersebut periksalah ke Dokter.

Cara skrinning atau pemeriksaan TBC dilakukan kepada orang yang telah mengalami batuk selama 3-4 hari dengan cara pemeriksaan dahak pagi atau pemeriksaan dahak sewaktu. Apabila pada saat ingin melakukan pemeriksaan dahak, dahak tidak keluar dapat melakukan cara berikut :

  • Tempelkan dagu ke dada
  • Tarik napas yang dalam kemudian tahan
  • Jika sudah terasa gatal di tenggorokan, dibatukkan yang keras sampai dahaknya keluar

Untuk melakukan tes dahak pagi atau sewaktu dibutuhkan minimal 3 cc dahak. Jangan lupa untuk mengeluarkan dahak di luar rumah supaya tidak terjadi penularan kembali. Tes dahak pagi dilakukan pada pagi hari sedangkan tes dahak sewaktu dapat dilakukan kapanpun. Untuk pemeriksaan TBC dapat pula dilakukan ronsen tetapi ronsen ini tidak wajib dilakukan dan hanya untuk data pendukung saja. Sedangkan untuk anak-anak dilakukkan tes tuberkulin, tes tuberkulin ini dapat juga dilakukan kepada orang dewasa. Selain itu, terdapat tes mantog yang dilakukan dengan cara kuman dimasukkan ke tangan dengan disuntik, tetapi tidak boleh dipegang.

Pemateri Penyuluhan Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan Terkait Penyakit TBC . dokpri
Pemateri Penyuluhan Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan Terkait Penyakit TBC . dokpri

Total pengobatan TBC adalah selama 6 bulan, pengobatan TBC fase awal dilakukkan selama 2 bulan yang dilanjutkan dengan pengobatan TBC lanjutan selama 4 bulan. Sedangkan untuk pasien TBC resisten pengobatan dilakukan selam 18 bulan. TBC resisten adalah TBC yang sudah kebal terhadap obat akibat sembarang meminum obat atau meminum obat tidak sesuai aturan pakai dan dapat disebabkan tertular pasien TBC resisten. Tanda dan gejala TBC resisten yaitu halusinasi dan perubahan kepribadian. Perlu diketahui juga, apabila orangtua terkena TBC maka anaknya perlu untuk diperiksa untuk mengetahui apakah anak tertular TBC atau tidak. Apabila anak yang duluan diketahui terkena TBC maka orangtuanya wajib melakukan pemeriksaan TBC karena kemungkinan besar anak tertular dari orangtuanya.

Bu Dewi selaku perawat Puskesmas Kecamatan Lawang juga menyatakan, "Walaupun sudah diberikan obat pencegahan TBC masih ada kemungkinan untuk terkena TBC."

Sehingga alangkah baiknya apabila terdapat seseorang yang sudah mengalami batuk lebih dari 3 hari dan mengalami gejala yang telah disebutkan di atas dapat segera melakukkan pemiksaan TBC. Adapun cara pencegahan TBC yaitu :

  • PHBS atau perilaku hidup bersih dan sehat
  • Memakan makanan dengan gizi seimbang
  • Sirkulasi udara baik
  • Menjemur bantal dan selimut
  • Rutin membuka pintu dan jendela

Pencegahan ini perlu dilakukkan karena apabila kuman TBC terkena sinar matahari, kuman TBC dapat mati. Selain itu, terdapat cara mencegah TBC dengan cara :

  • Imunisasi DCG untuk bayi
  • Tidak boleh merokok karena dapat menurunkan daya tahan tubuh
  • Olahraga

Selain itu, terdapat pula faktor resiko TBC yaitu : HIV, diabetes mellitus, ibu hamil, merokok, dan berobat TBC tetapi tidak tuntas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun