Mohon tunggu...
Ara Nurhasanah
Ara Nurhasanah Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

Bermanfaat bagi orang banyak itu tujuan dari kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kitab Adiparwa: Kisah Mahabharata

26 Oktober 2022   18:43 Diperbarui: 26 Oktober 2022   18:45 7681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

APA ISI KITAB ADIPARWA ? 

Kitab Adiparwa merupakan sebuah kitab yang didalamnya menceritakan sebuah kisah-kisah kehidupan, seperti kisah Maharaja Janamejaya yang menceritakan bagaimana beliau menyelenggarakan upacara korban ular. Namun upacara yang diselenggarakan itu gagal, sehingga Maharaja Janamejaya merasa kecewa dan sedih. untuk mengibur Maharaja Janamejaya yang merasa kecewa dan sedih pada akhirnya Bagawan Vaisampayana berinisiatif menceritakan kisah-kisah leluhur Maharaja Janamejaya, yang bertujuan untuk menghibur Raja.

kisah-kisah yang diceritakan oleh Bagawan Vaisampayana, untuk menghibur Maharaja Janamejaya diantaranya kisah : 

1. kisah Sang Garuda dan para Rsi Vyasa (penyusunn kitab Mahabharata)

2. kisah masa kecil Pandawadan Korawa

3. kisah para pandawa memenangkan Dropadi dalam sayembara

4. kisah Arjuna mengasingkan diri ke hutan kemudian menikahi Chitranfada, Ulupi, dan Subadra

Didalam kitab adiparwa, kisah-kisah yang diceritakan tidak lengkap melainkan hanya sebagian saja, kita adiperwa yang diterjemahkan dari bahasa Sangsekerta ke Bahasa Jawa Kuno atau Betawi, banyak yang diubah menjadi sebuah cerita pewayangan yang ditonton atau dinikmati oleh banyak orang. Namun kedua hal tersebut terdapat pembedaan misalnya dari suasana India menjadi suasana Jawa Asli. adapun perbedaan lainya bisa dilihat dari tokoh Pancawala (Pancakumara), jika dalam versi aslinya mereka terdiri dari lima orang, namun di Jawa dalam pewayangan hanya satu orang saja yang diceritakanya,  pada selanjutnya yaitu pada kisah Dewi Dropadi dalam kitab Adiparwa. Jika dalam Adiparwa ia bersuami lima orang, maka dalam pewayangan Jawa (yang sudah terkena pengaruh Islam) Dropadi hanya bersuami satu orang saja. Menurut hukum Islam, seorang wanita tidak boleh memiliki suami lebih dari satu. Maka dari itu, cerita Dewi Dropadi dalam kitab Mahabharata versi asli yang bercorak Hindu menyalahi hukum Islam. Untuk mengantisipasinya, para pujangga ataupun seniman Islam mengubah cerita tersebut agar sesuai dengan ajaran Islam. Pancawala yang sebenarnya merupakan lima putera Pandawa pun diubah menjadi seorang tokoh yang merupakan putera Yudistira saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun