Mohon tunggu...
Rae Arani
Rae Arani Mohon Tunggu... -

There's nothing new under the same sun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Persebaya 1927, Tunggu Apa Lagi?

11 September 2013   17:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:02 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hangat lagi soal Persebaya 1927 yang minta kesempatan setara dengan klub-klub Indonesian Premier League lainnya untuk bergabung dengan Indonesia Super League musim depan. Sebelum ke sana, kita coba lihat dulu bagaimana posisi PSSI mengenai keberadaan Persebaya 1927.

Dilihat dari badan hukum, pemain, dan kepengurusan, kedua Persebaya ini memang jelas adalah entitas yang berbeda. Hanya saja, PSSI kemudian harus memilih, siapa yang merupakan kelanjutan Persebaya di era-era sebelumnya. Pilihan jatuh kepada Persebaya yang saat ini menjadi finalis Divisi Utama liga besutan PT Liga Indonesia. Lalu bagaimana dengan Persebaya 1927? Apakah PSSI mengakui tim ini?

Kalau dari keputusan-keputusan yang sudah dibuat, maka jawabannya adalah YA, PSSI mengakui Persebaya 1927. Eits... perlu ditekankan, PSSI mengakui klub ini sebagai “Persebaya 1927”, bukan sebagai “Persebaya” yang anggota lama PSSI. Konsekuensinya, Persebaya 1927 dianggap sebagai warga baru di lingkungan PSSI. Sesuai aturan yang berlaku, klub baru diharuskan belajar merangkak dulu sebelum berlari. Mulailah dari Divisi III di bawah binaan Badan Liga Amatir Indonesia. Mirip-mirip dengan Pro Duta yang mulai dari bawah sampai akhirnya naik setahap demi setahap.

Tentu boleh saja tidak setuju dengan argumen PSSI. Alasan yang digunakan PSSI bisa saja didebat. Apalagi jika merujuk pada penguasaan fasilitas fisik warisan Persebaya dulu yang sekarang dikuasai Persebaya 1927. Begitu pula dengan dukungan Bonek yang lebih jatuh hati pada Persebaya 1927.

Agar perdebatan ini tidak menjadi berlarut-larut, tidak jelas ujung pangkalnya, pakailah jalur hukum. Harus ada yang memediasi perselisihan ini. Sejuta tulisan di kompasiana rasanya tidak akan mengubah keputusan PSSI. Sejuta bonek melabrak pintu X Senayan pun mungkin hanya akan membuat percikan sesaat.

Jika tidak percaya dengan Pengadilan Perdata di negeri ini, masih ada jalur lain. Silahkan masuk ke jalur arbitrase olahraga internasional (CAS). Jika pengamat sepakbola nasional seperti Dzaky Praja bilang Persebaya 1927 masih menunggu saat yang tepat untuk masuk ke CAS, rasanya tidak tepat juga. Waktu yang tepat untuk menggugat PSSI ke CAS adalah saat ini juga.

Sebagai langkah pertama, Persebaya 1927 sebaiknya mengirim surat ke PSSI untuk meminta konfirmasi apakah Persebaya 1927 memang tidak dapat dimasukkan ke dalam skema penyatuan liga. Selanjutnya surat balasan dari PSSI ini bisa dijadikan bukti awal kepada CAS bahwa kerugian Persebaya 1927 sudah terjadi. Seandainya surat ini tidak dibalas-balas juga, gunakan saja pernyataan-pernyataan Exco maupun Sekjend PSSI di berbagai media sebagai bukti. Mungkin tidak sekuat surat resmi, tapi tetap bisa digunakan.

Mengapa harus sekarang juga menggugat? Mengapa tidak nanti saja kalau Persebaya 1927 sudah memastikan posisinya di 4 besar atau menunggu kompetisi IPL selesai? Ini adalah argumen yang bisa dijadikan dasar:


  • CAS tidak bisa menolak kasus Persebaya 1927 dengan alasan belum ada kerugian yang diderita Persebaya 1927 (Ingat gugatan KPSI yang ditolak CAS dengan alasan serupa untuk menghentikan Kongres PSSI Palangkaraya?). Alasannya, PSSI sudah secara resmi, dibuktikan dengan surat, tidak akan memasukkan Persebaya 1927 ke dalam skema penyatuan liga.
  • Seandainya Persebaya 1927 tidak masuk di 4 besar IPL tahun ini, Persebaya 1927 tetap berhak berlaga di Divisi Utama tahun depan, bukan di Divisi III. Jadi tidak perlu merasa malu seandainya CAS mengabulkan permintaan Persebaya 1927, tapi ternyata prestasi Persebaya 1927 anjlok.
  • ISL musim berikutnya akan digelar paling lambat akhir Januari 2014. Sementara IPL saat ini belum jelas akan selesai kapan. Dengan menyisakan 13 tim (Setelah Persema, Persibo, dan Persija IPL  didiskualifikasi), paling cepat IPL akan selesai di akhir Oktober. Proses gugatan di CAS tidak sebentar. Mungkin keputusan final CAS masih bisa keluar di pertengahan Januari. Tapi bagaimana jika ternyata ISL sudah mulai di awal Januari? Bagaimana jika ternyata IPL molor sampai November?

Melihat kondisi yang ada, maka tidak ada waktu yang lebih baik untuk menggugat ke CAS selain saat ini juga. Jika bonek memang masih bermimpi menyaksikan Persebaya 1927 di ISL musim depan, maka desaklah manajemen klub untuk menggugat ke CAS saat ini juga. Itu jika bonek memang masih ingin melihat Persebaya 1927 bertanding di ISL musim depan. Tapi jika bonek lebih suka misuh-misuh doang di Kompasiana, ya mau bilang apa lagi?

*Tulisan ini adalah tanggapan untuk tulisan Dzaky Praja dengan judul "Persebaya 1927, Menunggu Saat yang Tepat"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun