Mohon tunggu...
Aranhakim Farisi
Aranhakim Farisi Mohon Tunggu... Administrasi - Practioner and Navigator in Mind Technology

I'm a Long Life Learner, Practioner, and Navigator in Mind Technology. Certified Emotional Freedom Technique, Certified Hypnotheraphy from Indonesian Hypnosis Association, Mind Management. Contact / Consult to email : aranhakim@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menghadapi Pimpinan, ”Jantung Mau Copot” (Studi Kasus)

4 Juni 2014   16:10 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:24 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pada awal tahun 2012, ada seorang kawan saya mengajak kawannya merekomendasikan agar diterapi oleh saya. Klien (sebutan pasien saya) ini menderita penyakit was-was/cemas bahkan jantung mau copot kalau dipanggil/menghadap Pimpinan. ini seorang ibu rumah tangga, 40 tahun, PNS Pusat yang berlokasi di Bekasi.

”Kapan Ibu mau terapinya. Ibu nyaman baik suasana maupun hati/perasaan Ibu ketika di terapi” ujar saya untuk memastikan jadwalnya.

”Hari libur pak, di rumah saya” jawab si Ibu mantap.

”OK, kalo gitu. Saya jadwalkan hari Sabtu” jawab saya memastikan jadwal.

Beberapa kemudian, saya berkunjung ke rumah klien (sebutan pasien terapi) di temani motor mio biru kesayangan saya J

Teknik-teknik Terapi yang saya gunakan sebagai berikut :


  1. Pastikan perasaan Anda nyaman (diri sendiri). Kalau Anda memandu klien pastikan klien nyaman perasaan. Biasanya saya sarankan untuk latihan nafas secara perlahan-lahan. Bagi muslim, saya sarankan untuk berwudhu dengan niat meminta kepada Allah SWT untuk segera sembuh.
  2. Istighfar dengan perlahan dengan membayangkan perasaan bersalah. Apa yang Anda rasakan.
  3. Kemudian doa : ” Ya Allah, walaupun saya was-was, keringat dingin, jantung mau copot ketika berhadapan dengan Pimpinan, saya ikhlaskan dan saya pasrahkan hanya kepada-Mu lah aku meminta pertolongan dan hanya kepada-Mu lah aku meminta kesembuhan-Mu. Demi kebaikan dan kemajuan hidup saya” sambil menekan dan diputar pada titik tender spot (sebelah dada kiri atas) lihatgambar di bawah ini :

[caption id="attachment_327330" align="alignleft" width="900" caption="Titik Meridian EFT"]

[/caption]


  1. Kemudian lanjutkan ketukan dengan teknik EFT sebagaimana link http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2013/08/07/mind-theraphyemotional-freedom-technique-582710.html dan http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2013/08/17/mind-theraphy-emotional-freedom-technique-2--584808.html


  1. Si Klien saya pandu antara jarak saya dengan klien + 3 meter. Klien mengikuti apa yang saya ucapkan dan apa yang saya ketuk titik meridiannya beberapa kali. Tanpa disadari akhirnya si klien (Ibu), meneteskan air mata. Dan merasa plong dan nyaman perasaaannya.
  2. Kemudian saya tes, dengan membayangkan ketika berhadapan dengan Pimpinannya. Alhamdulillah si klien tidak was-was,cemas, jantung mau copot.

Si Klien telah sembuh, dan dia begitu takjub terapi nya yang begitu cepat. Saya lihat jam saya hanya +7 menitdari awal ketukan/terapi dan sampai selesai terapi.

Klien bertanya ”Pak Aran, kenapa saya keluar air mata/menangis ketika saya menerapi diri saya”.

”Karena Ibu, ada permasalahan yang terpendam dalam diri Ibu. Ketika masalah itu mengadu kepada Allah SWT maka Ibu merasa plong” jawab saya untuk menenangkan perasaannya dan untuk mengingat kepada Allah SWT bahwa Dia-lah Maha Penyembuh .

Setelah dia bercerita / curhat kepada saya. Dia dengan jujur mengatakan bahwa rupanya penyakitnya ada hubungannya dengan kekwatirannya/ was-was anaknya tidak akan lulus Ujian Nasional (UN) Tahun 2012.

Hubungannya, apa yah ? kekwatiran anak tidak lulus UN dengan menghadapi Pimpinan, bahkan ”Jantung Mau Copot”.

Tapi itulah, alam bawah sadar kadang-kadang tidak berhubungannya dengan penyakit yang diderita klien. Ketika masuk bawah sadar, maka si Klien akan mengingat penyebabnya.

Bahasan bawah sadar dan alam sadar berikut hubungannya dengan peyakit fisik dan psikis, akan saya bahas pada tulisan tersendiri.

Semoga Bermanfaat

Aranhakim Farisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun