Sehubungan operasi bedah di rumah-sakit, diantara pasien masih banyak  yang memiliki persepsi dan bayangan keliru, bahwa setiap tindakan bedah operasi oleh dokter bedah, pasti akan meninggalkan bekas luka sayatan pisau bedah yang relatif panjang. Sesuatu yang menjadi momok bagi kaum wanita, yang selalu mementingkan perawatan estetika
Hal itu masih terjadi jika mengikuti teknik operasi luka terbuka yang sudah tradisional, yang meninggalkan bekas luka yang tidak sedap dipandang mata.
Saya sendiri, seorang pria,masih berpikir demikian. Hari saat saya akan kontrol ke dokter, seminggu setelah operasi lutut, saya memiliki perasaan takut dan ngeri membayangkan akan melihat sayatan panjang bekas dioperasi di lutut.
Bayangan saya ternyata keliru dan meleset. Setelah perban yang menutupi area persendian lutut dibuka, ternyata tidak ada bekas sayatan luka itu, yang terlihat hanya sedikit jahitan kecil di dua titik kiri dan kanan.
Saya baru ngeh, bahwa operasi ACL (Anterior Cruciate Ligament) dimana pita ligamen putus dan meniscus yang sobek di dalam tempurung lutut, yang saya jalani minggu yang lalu, bukan dengan operasi terbuka yang tradisional, yang sudah melegenda itu dan membuat pasien takut dan ngeri, melainkan operasi terkini dengan teknik arthroskopi (arthroscopic anatomical technique).
Walaupun kita mungkin telah bertanya kepada dokter dan mendapatkan penjelasan seringkali kita kurang memahami penjelasannya. Mungkin penjelasan dokter pada umumnya bersifat ilmiah dan diksi yang dipakai adalah istilah medis yang rada sulit dipahami orang awam. Lagi pula umumnya dokter di rumah-sakit, sangat sibuk, dan waktunya terkadang sangat terbatas untuk melayani pasien, jadinya kita merasa enggan untuk kembali bertanya.
Sekarang, kita sudah terbiasa mencari informasi atau jawaban dari apa yang ingin kita ketahui melalui searching di google
Nah ini dia,... sekarang kita bisa mengetahui tentang apapun, melalui perangkat smartphone, yang penting ada sinyal dan kuotanya.
Sehubungan tehnik untuk operasi ACL, yaitu dengan tehnik arthroskopi (arthroscopic anatomical technique).Tehnik ini ialah di mana pita ligamen dan meniscus yang sobek dapat diperbaiki, dengan memasukkan alat yang masuk melalui insisi atau lobang sayatan  kecil di sekitar lutut, dan dipandu kamera arthroscopic yang masuk melalui lobang sayatan lainnya di sisi sebelah, dan gambar imagenya diproyeksikan ke layar monitor. Jadilah gambar image ini akan membantu dokter bedah untuk melihat dengan jelas detail masalahnyanya. Kemudian dokter bedah, sekarang dapat bekerja atau operasi merehab lutut yang bermasalah.
Organ lutut dengan  persendiannya adalah organ yang paling sering mengalami cedera atau kondisi nyeri. Hal ini disebabkan, pertama-tama karena lutut kurang mendapat perlindungan dari aktifitas rutin kita sehari-hari, dan dari aktifitas olahraga yang bersifat kompetitif atau olahraga santai.
Hal kedua adalah masalah penyakit degeneratif yang menimpa para lansia. Para lansia khususnya mereka yang berat badannya lebih dari yang semestinya sering mengalami gangguan dengan apa yang disebut pengapuran atau istilah medis disebut osteoarthritis.