Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngeblog Itu Asyik Bareng Kompal : Behind the Scene

1 Mei 2017   23:02 Diperbarui: 1 Mei 2017   23:18 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum mulai ...


“Hey, cowok-cowok! Bisa tolong ambil kotak snack di mobil? Bantu pindahin ke sini, ya?”


Itu kalimat yang pengen saya lontarkan ke anggota Kompasianer Palembang (kompal) laki-laki yang sudah hadir di Kampus Sitispol beberapa jam sebelum agenda “Ngeblog Itu Asyik” dimulai Sabtu, (29/4) kemarin. Tapi berhubung Hari Kartini belum lama berlalu, saya khawatir ada yang nyinggung soal emansipasi. 


“KENAPA CUMA COWOK YANG HARUS NGANGKUTIN DUS-DUS SNACK ITU? KALIAN JUGA DONG PARA CEWEK, KATANYA EMANSIPASI?!”


Hihihi, masalahnya, ruang pertemuan itu terletak di lantai dua. Malas rasanya kalau harus mengangkut dus-dus berisi kotak snack yang isinya ratusan itu. Pasti berat. 

Makanya, kalimat permintaan tolong pun saya ganti sehalus mungkin, dan ekspresi wajah sememelas mungkin. “Ada yang bisa bantuin ambil kotak snack di bawah? Itu di mobil di parkiran ....”


Untungnya, cowok-cowok kompal ini memang terlahir baik hati dan tidak sombong sejak dahulu kala. Tanpa harus nyinggung-nyinggung soal emansipasi, Fikri yang dari awal sudah jadi seksi sibuk langsung melesat ke bawah. Bahkan Kak Yayan (Om Ndutt) yang seharusnya jadi narasumber juga ikut bantu ngangkut-ngangkut. Plus emak-emak blogger mungil nan strong, Mbak Ardiba, juga turun tangan... Fiuh, agenda angkut-mengangkut pun selesai dalam hitungan menit. Beres!


Ketika melongok ke dalam ruangan,semua sudah rapi. Ko Deddy dan Kim Maman asyik cek sound dan peralatan lain yang buat presentasi. Umek Elly dan Kak Grant  bungkus-bungkus kado buat narsum dan mendata barang-barang yang buat doorprize peserta.  


Saya sendiri bareng Mbak Murni cuma duduk-duduk cantik di meja registrasi. Panitia hanya membatasi 100 orang peserta karena ruangannya cuma muat segitu. Tapi ternyata di hari H masih ada satu dua orang peserta “bandel” yang bawa temannya, padahal belum mendaftar. Yah, nggak mungkin juga mau diusir kan?


Salut dengan antusiasme peserta. Padahal, setelah dibisikin Bicik Kartika dari Seksi Pendaftaran, dia terpaksa menolak cukup banyak calon peserta lantaran kuota sudah penuh.

 Nah, saya jadi curiga. Ini karena materi yang ditawarkan memang menggoda, atau pesona narasumbernya (Mbak Rien, Mbak Ira, Kak Yayan, dan Ko Deddy) yang terlalu menarik untuk diabaikan? Hihihi, dua-duanya kali ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun