Jika sudah begini, siapa yang harus disalahkan?Â
Masalah bobroknya industri pertelevisian kita ini adalah perkara kompleks. Tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu pihak saja. Dalam hal ini, semua yang terlibat, termasuk lapisan masyarakat yang menonton juga harus ikut serta.Â
Pemilik PH harus mau berbesar hati untuk lebih memberi ruang kepada pekerja kreatif untuk membuat karya yang lebih baik. Pekerja kreatif harus mulai berani mempertahankan idealismenya, alias jangan terlalu ikut arus lah.Â
Betul, pekerja di industri pertelevisian memang butuh uang. Namun pahamilah bahwa tanggung jawab mencerdaskan bangsa juga menjadi bagian dari kalian.Â
Masyarakat selaku penikmat sekaligus ujung tombak industri ini juga harus pintar-pintar memilih tontonan. Sudah tahu tayangan tidak mendidik, ya tidak usah lah ditonton. Tidak usah diberi panggung. Kalau tidak ditonton kan rating akan turun dengan sendirinya dan pihak PH akan berpikir ulang untuk membuat tayangan serupa.Â
Lembaga pengawas macam KPI, tolong bekerjalah lebih "niat" lagi. Sungguh tidak lucu ketika kalian menyensor dada Sandy si tupai dalam tayangan kartun Spongebob SquarePants sedemikian rupa, namun meloloskan tayangan adegan ranjang yang melibatkan anak di bawah umur.Â
Saat ini, saya hanya menonton televisi untuk menonton siaran pertandingan olahraga. Saya terlalu takut menonton siaran yang lain (apalagi sinetron), karena khawatir cuma berakhir dengan sumpah serapah. Saya sungguh merindukan siaran televisi Indonesia yang ramah untuk semua umur, setidaknya seperti saat saya masih kecil di tahun 90-an.
Mungkinkah bisa seperti itu lagi?Â
Salam dari Tepian Musi