Hari ini Palembang memutih lagi. Iya, kabut asap. Tidak heran sih, saat pulang ke dusun Ibu Ratu di Kabupaten Banyuasin akhir pekan kemarin, langit tampak memerah di malam hari. Kobaran api terlihat di kejauhan. Kalau ada api, ya tentu saja asap mengikuti.
Terus terang, saya sudah dalam fase malas mengeluh. Capek. Bikin tambah sesak saja. Seharian saya mengurung diri saja di dalam rumah sambil mantengi sosmed dan WAG biar update info.Â
Hari ini juga sempat membahas surat edaran wali kota yang isinya tentang para siswa yang diliburkan hingga 3 hari ke depan juga pengurangan jam kerja pegawai.
Biasanya kawan-kawan Kompal rajin berdiskusi soal bencana karhutla ini mulai A-Z. Mulai dari analisis penyebab, proses penanganan, kondisi cuaca, "nge-ghibahin" pihak yang terduga biang keroknya, sampai mengkritisi kebijakan-kebijakan yang muncul ...
Tapi hari ini tidak. Agaknya sama seperti saya, mayoritas kami seperti sudah sama-sama capek mengeluh atau memikirkan sesuatu yang di luar kuasa kami. Lelah. Bikin emosi. Sekarang yang penting bagaimana tetap aman dan sehat dulu lah pokoknya.
Sisanya, tentu saja berusaha merendah dan memohon pada Pemilik Segala Tetes Air Hujan, agar berkenan memadamkan api dan melenyapkan kabut segera. Tak lupa mengirim doa untuk segala pihak yang saat ini masih berjuang dengan kemampuannya masing-masing, baik lewat teknologi maupun tenaga di lapangan ... agar senantiasa diberkati dan diberi kekuatan.Â
Kompasianers, doakan kami ya?
Salam dari Tepian Musi.