Rabu (5/9) sore, Geng Kompasianer Palembang (Kompal) mendapat kehormatan disambangi tim dari Kompasiana. Mereka adalah Om Dimas, Mbak Dewi,dan Om Kevin. Yang disebut terakhir ini jelas sudah tidak asing di dunia per-kompasiana-an.
Dalam rangka apa mereka mendadak nyasar ke Palembang? Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memberi penghargaan khusus nan istimewa kepada Kompal sebagai komunitas paling kompak tahun 2018.
Ppffftt. Nggak ding. Bohong. Itu mah klaim sepihak-nya Kompal saja :D
Mereka cuma mau silaturahmi aja kok. Say hi doang, sekaligus nge-tes dengan mata, kepala, dan kuping sendiri ... apa Kompal memang serusuh apa yang selama ini terpantau di medsos dan grup WA.
Tapi geng kompal yang hadir seperti Ubak Posma, Umek Elly, Bikcik Tika, Kak Agus, Ko Deddy, Kak Rappi, Pak Edi, Bik Dona, Mbak Fainun dan keluarga, serta si bungsu Selvy tampaknya sedikit agak jaim sore tadi. Entah karena lapar atau memang takut dilaporkan macam-macam, tapi geng Kompal memang berkurang satu garis derajat rusuh(dan malu-maluin)nya.
Geng admin Kompasiana dari ibu kota dengan bangga berkisah habis nyicip pempek kapal selam. Tapi mereka langsung bungkam setelah diberi tahu kalau ada jenis pempek yang lebih tasty : pempek lenggang.
Tapi bukan bahasan soal enaknya pempek atau sedapnya es kacang merah sih yang menarik perhatian saya. Saat semua mulai memilih menu makanan dan minuman sesuai dengan selera masing-masing, saya dibuat tercengang oleh pilihan minuman yang dipesan Om Kevin.
Jadi gini lho, Om Kevin kan perawakannya tinggi dan gagah gitu. Tipikal charming Daddy khas ibu kota gitu deh (cuma kurang sixpack dikit doang perutnya) #apasih :D
Jadi bayangan saya itu, dia bakal pesan kopi tanpa gula ... atau kalau meleset teh tarik deh. Misalnya masih meleset juga, mentok dia pesan jus palingan.
Tapi bayangan saya spontan buyar seketika. Tebakan saya nggak ada yang pas. Soalnya ketika mbak waiters dipanggil, dan dengan suara menggelegar itu Om Kevin malah bilang :
"Mbak, es m*l*-nya satu!"