Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Komik Dewasa di Rak Buku Anak, Gramedia World Tak Boleh Abai

25 Januari 2017   13:31 Diperbarui: 27 Januari 2017   21:34 4615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbelanja buku, maka toko buku Gramedia masih jadi tujuan utama saya. Kenyamanan tempat, kelengkapan isi, juga lokasi yang strategis sebagai daya tarik utama ternyata masih cukup sulit dilampaui toko pesaingnya. Kota saya, Palembang, saat ini bahkan punya Gramedia World yang (katanya) terbesar se-Indonesia. Gedungnya memang menjulang megah. Untuk isinya jangan ditanya, benar-benar sebuah surga bagi para pecinta buku.

Sayangnya, "kebanggaan" terhadap TB Gramedia cukup terusik ketika Selasa (24/1) kemarin saya menemukan pemandangan yang cukup bikin miris. Seperti yang tampak di dalam foto, pengelola Gramedia World memajang komik Attack on Titan (AoT) dalam rak berkode Children Books.

Apa masalahnya? Bukannya komik memang bacaan anak-anak?

Ya jelas masalah....

Karena siapa pun yang sudah membaca AoT atau menonton animenya, pasti akan sepakat memasukkan komik ini ke dalam genre Dark Fantasy, Horror, Tragedi, Drama, Action, plus supranatural.

Coba pikirkan, sebuah komik dengan cerita petualangan seorang pria (dan beberapa rekannya) yang bersumpah untuk menghabisi para Titan yang telah memakan ibunya hidup-hidup... penuh dengan adegan kekerasan di sana-sini.... Well, meskipun tokoh Eren sangatlah keren (ups :p) , tapi apakah lantas membuat cerita seperti itu pantas dibaca oleh anak-anak? Bahkan jika dibaca remaja pun, rasanya masih butuh BO.

Tak cukup sampai di sana, komik AoT tersebut juga dipajang berdekatan dengan komik Rosario Vampire yang punya genre lebih parah : Ecchi (genre dengan konten menjurus pada hal-hal mesum) dan Harem (genre dengan ciri khas satu tokoh pria yang dikelilingi banyak wanita). 

Kejadian seperti ini bukan hanya di gramedia world Palembang, sih sebetulnya. Hal serupa pernah saya temui di Gramedia Palembang Square Mall. Komik Golden Eyes yang bergenre shounen ai (percintaan dua lelaki alias homoseksual), tergeletak begitu saja, bercampur dengan komik-komik lain yang memang untuk anak-anak.

*

Bagi masyarakat awam yang bukan pecinta komik, sekilas semua komik memang sama saja. "Cuma" buku bergambar bacaan anak-anak. Tapi menurut saya, ini jelas asumsi yang sama sekali tidak tepat. Sebab sama seperti halnya buku lain, komik juga terbagi menjadi banyak genre.

Sejumlah genre bisa dikonsumsi secara bebas oleh semua tingkatan umur, beberapa cocok untuk remaja, namun banyak juga yang hanya cocok dikonsumsi orang dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun