Pengumuman itu, berimbas pada jumlah klik. Jika hari-hari sebelum pengumuman jumlah pembaca dua karya saya itu "hanya" belasan, saat saya mengetik ini masing-masing sudah beranjak jadi 43 dan 56. Saya senang melihatnya :D
Saat ini, saya deg-degan menunggu wujud sang buku antologi dimana akan ada satu nama saya di dalamnya. Email dari penerbit memberitahukan jika saat ini proses editing. Kata teman saya yang bekerja di salah satu penerbitan besar di kota Bandung, proses editing bisa memakan waktu 2-6 bulan. (Hufh. Lama ya? :D)
Ah. Tapi apa artinya beberapa bulan dibanding 70 kali kekalahan sebelumnya?
Saya sabar. Saya pasti bisa bersabar.
Well, saya tahu, postingan ini mungkin terkesan lebay. Bahkan mungkin ada yang berkomentar "Ah, baru juga buku antologi, gue udah bikin 10 novel best seller aja biasa aja", atau "Ya elah, segitu doang, gue dong menang lomba nulis sampai bisa keliling dunia", dll, dsb,dkk, dst.
Tapi saya hanya ingin menuangkan perasaan saja. Betapa si bocah yang pernah bermimpi punya buku sendiri 11 tahun yang lalu ini, akhirnya tinggal selangkah lagi untuk memeluk mimpinya itu.
Dan terimakasih untuk kompasiana.
Saya berjanji, setelah ini tidak akan kecewa atau ngedumel sendiri kalau postingan saya hanya diklik 3 orang sekalipun.
Karena toh, karya saya yang menang itu tadinya juga hanya diklik belasan orang saja :D
Semangat. Semangat. Semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H