Mohon tunggu...
ara kasih
ara kasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa aktif jurusan ilmu komunikasi S1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Krisis Air Bersih Mencekik Palestina

4 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 3 Januari 2025   17:04 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pantai Gaza/Credit poto

Sebesar 4,1 MCM hasil desalinasi air laut yang dihasilkan berhasil dibombardir oleh para Zionis. Masyarakat Gaza khususnya para pengungsi sepanjang jalur pantai kini tidak dapat lagi merasakan nikmatnya air bersih. Satu jalur pantai dengan Tel Aviv namun tidak terdapat desalinasi di jalur Gaza sedangkan Israel dengan mudahnya membangun besar - besaran sistem desalinasi air laut dari sumber laut yang sama. 

Akibatnya 84,5% air bersih berasal dari Merokot atau harus dibeli. Yang kemudian hasil pembelian tersebut kembali ke kantong para Zionis untuk mengamunisi senjatanya membantai warga Palestina, miris sekali bukan?

Dapat dibayangkan kondisi warga Palestina saat ini, berlindung dibalik reruntuhan bagungan, tidak ada listrik, tidak ada air, gelap dan kering. Sangat menakutkan. Blokade yang dilakukan oleh Israel sangat - sangat memukau dengan menutup semua akses masuk dan keluar membiarkan warga Palestina bertahun - tahun hidup dalam kelam ketakutan. Tak dapat ditembus oleh jalur langit apalagi jalur air dan jalur darat.

Bukan tidak peduli, negara tetangga bahkan negara kontra Israel pun mencoba berbagai cara untuk membantu Palestina. Potensi yang akan dihasilkan jika perlawanan melawan Israel dilakukan oleh negara tetangga akan memicu dampak perang dunia ke - 3. Untuk itu banyak negara lain yang berusaha membantu warga Palestina dengan menyalurkan bantuan medis serta pangan melewati jalur manapun untuk menembus blokade yang dilakukan oleh para Zionis.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun