Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Nature

Selamatkan Air, Selamatkan Peradaban Manusia

27 Juni 2024   20:35 Diperbarui: 28 Juni 2024   16:22 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Aisvri/UNSPLASH

Ada yang bilang bahwa manusia lebih mampu hidup tanpa makanan tapi tidak dengan air. Hal itu jelas benar adanya karena terbukti sejak zaman purba sampai sekarang di era modern, air merupakan komoditas terpenting bagi umat manusia di Bumi ini.

Bahkan dalam berbagai literatur sejarah jika kita membahas peradaban-peradaban manusia tertua di Bumi, air adalah sumber daya alam yang mengawali segalanya. Ambil contoh Mesopotamia yang diyakini sebagai peradaban manusia tertua di planet ini dan disebut sebagai negeri di antara dua sungai, ternyata berkembang di antara sungai yang sangat terkenal hingga sekarang yakni Sungai Efrat dan Sungai Tigris di Asia Barat sana.

Senada seperti Mesopotamia, peradaban Mesir Kuno yang mampu membangun piramida itu juga hidup di dekat Sungai Nil. Bahkan peradaban India kuno di kawasan Asia Selatan juga menghidupi masyarakatnya lewat Sungai Indus, semakin membuktikan kalau air adalah penggerak utama bagaimana manusia bisa bertumbuh dan berkembang hingga menjadi miliaran jumahnya seperti saat ini.

Di Indonesia sendiri, konon kerajaan besar seperti Majapahit juga berdiri di dekat aliran Sungai Brantas di Jawa Timur sehingga semakin menguatkan anggapan kalau manusia memang tak bisa hidup tanpa air. Hanya saja dalam perkembangannya ketika jumlah manusia semakin padat, sumber-sumber air yang mengaliri sungai mulai kehilangan kualitasnya sehingga membuat kebutuhan akan air bersih terus meningkat.

Hal ini yang akhirnya membuat otoritas pemerintah di berbagai negara melakukan berbagai hal untuk menjaga kualitas air bersih demi menghidupi masyarakat mereka. Sebuah hal yang juga menjadi tujuan utama dari Telkom lewat Indibiz Energy.

Zaman Makin Maju, Saatnya Jaga Sumber Air Secara Digital

Pemahaman bahwa kunci keberlangsungan peradaban manusia adalah bagaimana menjaga sumber air, itu rupanya juga dipegang betul oleh Tirta Asasta. PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang berpusat di Depok itu memang senantiasa fokus memberikan pelayanan kerja yang prima dan berwawasan lingkungan. Bagi Tirta Asasta, sudah menjadi hak setiap masyarakat di Indonesia memperoleh sumber air yang berkualitas dan sudah pasti bersih.

Dalam penuturannya, Sudirman selaku Direktur Operasional Tirta Asasta, ada empat prinsip perusahaan yang dipegang teguh sepanjang waktu yakni kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan. Demi memenuhi prinsip-prinsip tersebut, Tirta Asasta pun tidak segan menjalin kerjasama dengan perusahaan atau instansi terkait yang memahami pentingnya menjaga kemurniaan air, terutama yang menawarkan teknologi inovatif.

Hingga akhirnya Tirta Asasta memilih Antares SWM (Smart Water Meter) dari Indibiz Energi sebagai solusi digital terbaik. Lewat Antares SWM ini, operasional bisnis terutama di tingkat pelanggan dalam hal mengukur dan memantau konsumsi air secara real time bisa berjalan jauh lebih efektif, efisien dan tentunya profitable. Di mana berkat Antares Smart Water Meter, jumlah kubik air yang dikonsumsi pelanggan bisa dibaca lebih akurat secara realtime.

Berkat Antares SWM ini pula, Tirta Asasta mampu mendeteksi kebocoran air pipa secara lebih cepat yang membuat kebutuhan air bersih untuk para pelanggan makin terjamin. Tak main-main, kini Tirta Asasta sudah memiliki 7.000 pelanggan dari sebelumnya 'cuma' 1.000 pelanggan  yang dikelola.

Komitmen Indibiz Energi dari Telkom Lewat Solusi Digital

foto: Tirta Asasta PDAM Kota Depok
foto: Tirta Asasta PDAM Kota Depok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun