Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ayam Merangkat, Kuliner Wajib Usai Menculik Mempelai Wanita

26 April 2023   22:43 Diperbarui: 26 April 2023   22:46 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat aku memilih menjadi seorang blogger, aku tak pernah menyangka jika tulisan-tulisanku bisa membawaku berkeliling Indonesia dan mengenalkanku pada sebuah profesi yang dulu cuma bisa kuidam-idamkan, traveler blogger. Bahkan usai aku membeli domain dan menulis blog untuk kali pertama di tahun 2020, aku langsung dibawa terbang ke Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada tahun 2021 secara cuma-cuma.

Perjalanan gratis yang kukira hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidup itupun berlanjut dengan terpilihnya aku sebagai salah satu dari 10 Kompasianer beruntung se-Indonesia, untuk diundang Kemenparekraf dalam menjelajahi salah satu DSP (Destinasi Super Prioritas) yakni di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada bulan November 2021.

Aku bahkan masih mengingatnya.

Kala itu pemberitaan mengenai peresmian Sirkuit Mandalika yang begitu masif dan aku bersantai di depan TV, mengenakan celana pendek serta kaos oblong sambil menyantap Indomie, membayangkan seperti apa sih Sirkuit Mandalika yang ternyata diwujudkan Tuhan dalam waktu satu pekan.

Lombok memang sudah lama menjadi magnet yang sangat kuat untukku.

Tak lain dan tak bukan karena di pulau yang dijuluki Tanah Seribu Masjid itu bersemayam salah satu gunung tercantik di Indonesia, Rinjani. Berada di Kabupaten Lombok Utara, Rinjani memang menjadi sebuah wishlist bagi penyuka naik gunung sepertiku selama bertahun-tahun.

Namun dalam perjalanan pertamaku ke Lombok kala itu, aku hanya bisa melihat Rinjani dari kejauhan karena kami cuma menghabiskan semalam di Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Hanya saja kendati aku masih belum memperoleh kesempatan bercumbu dengan Rinjani, rupanya Lombok memikatku lewat cara lain. Kali ini, keenggananku akan masakan pedas runtuh saat mengecap ayam merangkat untuk kali pertama.

Aneka bumbu rempah ayam merangkat foto: Arai Amelya
Aneka bumbu rempah ayam merangkat foto: Arai Amelya

Kala itu aku dan rombongan diajak untuk singgah ke DWH (Desa Wisata Hijau) Bilebante di Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah. Kawasan yang dulu merupakan bekas tambang pasir dan membuat banyak warga desa mengalami ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) itu menjelma jadi sebuah kawasan healing yang menawarkan banyak paket liburan termasuk cooking class memasak ayam merangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun