Mohon tunggu...
adyanti rahmarina
adyanti rahmarina Mohon Tunggu... -

Menggeluti teater sejak kecil.Pernah menjadi dubber & penulis naskah di sebuah sanggar anak-anak.Mencoba menjadi blogger yang 'baik' dengan mulai rajin posting & blogwalking.Hobi mendengarkan musik & membaca buku.Ketua komunitas Sejuta Buku Untuk Anak Indonesia (SeBUAI).Mahasiswa tingkat akhir jurusan Teknik Kimia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Jadi Pengajar

2 Oktober 2010   15:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:46 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Deg – degan banget malem ini. Bukan karena malem minggu mau di apelin sama siapaaaa gituh. Bukaaannnnnn banget (padahal berharap). Tapi karena besok adalah kegiatan edukasi SeBUAI yang pertama di Rumah Baca Mutiara Mandiri. Dan, aku akan mengajarkan pelajaran bahasa Inggris buat anak – anak usia TK 0 kecil & 0 besar. Pelajarannya ngga yang susah – susah juga. Cukup pengenalan spelling, greeting, introducing & singing. Sementara yang usia SD akan di handle sama Arief & yang lain untuk nonton film Laskar Pelangi. Walaupun Cuma sederhana aja, di dalem ruangan, pake infokus & filmnya diputer dari Laptop. Tapi anak – anak itu pinter banget. Masa mereka minta karcis buat nonton sama Ibu Omah, pemilik rumah belajar ini. Karena kata mereka kalau nonton bioskop mesti pake karcis. Akhirnya, sama Bu Omah dibikinin pake kertas kecil yang dikasih cap. Terus mereka juga bilang kalau mau masuk mesti antri. Ya ampuunn lucu – lucu banget & pinter. Mereka yang sekecil itu aja udah tau tata tertib. Alhasil, aku sama Arif yang tadi dateng kesana sampai ngakak dengernya. Dan ngerasa bersalah kenapa sampai ngga kepikiran hal yang sekecil itu ya. Haduuuuhhhhh jadi ngga sabar nunggu besok. Rasanya campur aduk karena aku udah lama ngga ngajar. Dulu, 1 tahun yang lalu aku pernah jadi guru privat gitu. Ngajar bahasa inggris buat anak kelas 2 SD. Pernah juga ngajar semua mata pelajaran untuk anak kelas 5 SD, yang sekolahnya di International School jadi pengantarnya bahasa Inggris. Pernah juga jadi guru privat buat anak kelas 1 SMP, juga yang sekolahnya di International School. Karena jadwal kuliah makin padat, jadi yaaa ngajar privat pun aku tinggalin demi konsentrasi kuliah. Kalau waktu masih ngajar, pulang kerja jam setengah 4, aku langsung meluncur ke rumah murid ku karena les dimulai jam 4 sampai jam setengah 6. Setelah itu langsung ke kampus buat kuliah. Plumpang – Sunter – Cempaka Putih. Plumpang – Percetakan Negara – Cempaka Putih. Wiiihhhh dahsyat juga kalau mengenang saat – saat itu. Jadi guru atau pengajar itu ngga gampang. Kita harus bisa mengendalikan si anak. Ngebaca mood-nya. Bisa tegas tapi ngga bikin dia takut. Dan yang pasti, harus bisa bikin anak itu ngerti sama apa yang kita ajarin. Ngga hanya soal pelajaran, diluar itu guru adalah sumber ilmu, teman diskusi, sumber pengalaman, dan teladan buat kita. Two THUMBS UP buat para guru. I Love You Full.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun