Mohon tunggu...
Aragani Setiawan
Aragani Setiawan Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola dan Genre Punk, Corong Terakhir Perjuangan Kelas di Britania Raya

4 Februari 2020   09:25 Diperbarui: 4 Februari 2020   09:26 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Sepak bola bukanlah sesuatu yang sulit untuk dinikmati, sekarang dimanapun dan kapanpun orang banyak dapat mengakses pertandingan maupun cuplikan pertandingan beserta gol-golnya melalui akses media. Inggris dikenal sebagai negara yang pertama kali menciptakan olahraga bola besar tersebut yang kian menyebar luas di penjuru dunia. Awal mula dilahirkan sepak bola merupakan simbol permainan dan sumber kebahagiaan masyarakat kecil di Inggris kala itu. 

"Created by Poor, Stolen by Rich" slogan yang ditulis di banner-banner besar beberapa pertandingan di Eropa dapat dilihat, tulisan makna yang menentang dan menantang terhadap stakeholders besar industri sepak bola.

Kecaman itu mengalir dari para supporters yang menilai klub kota nya sudah tidak murni sebagai ajang tontonan dan hiburan masyarakat sewaktu akhir pekan tiba tapi ialah bukan antara lain untuk kepentingan bos-bos besar penguasa saham klub Eropa yang selalu mementingkan bisnis pribadi tidak peduli performa klub.

Itu hal buruk yang menjadikan klub itu terpuruk sekaligus mencoreng nama besar dan sejarah gemilang yang ditorehkan oleh klub tersebut, kejadian semacam itu sering dan bisa kita jumpai di liga Inggris akhir-akhir ini. 

"Against Modern Football" menjadi moto utama bagi kelompok supporters yang sadar betul tim kesayangannya sedang dipermainkan dan dieksploitasi oleh pebisnis besar. 

Kalimat moto itu bukanlah berarti mengartikan sepak bola modern seperti satu pemain bisa bermain di beberapa posisi, posisi pemain bertahan libero sudah jarang digunakan, wing back berperan sebagai pembangun serangan disisi sayap lapangan ketika counter-Attack, maupun formasi baru yang tidak lazim digunakan. 

Against Modern Football merupakan bentuk perlawanan middle class society di Inggris demi mengupayakan suatu permainan indah yang murni tanpa adanya bisnis yang bersifat individual dan menguntungkan kelas atas.

Para supporters radikal memprotes salah satu kebijakan manajemen salah satunya adalah harga tiket yang tidak merakyat dapat dilihat ketika laga biasa dengan gelaran UEFA Champions League harga yang menjomplang untuk satu seat tribun.

Alhasil hanya orang-orang tertentu yang dapat menikmati pertandingan di gelaran megah di Eropa itu tanpa adanya penghargaan kepada loyalis klub yang berstatus middle class dengan penyamarataan tiket setiap pertandingan kalaupun tidak selisih tiket tidak begitu tajam. 

Selain itu privilege dari konglomerat dunia sudah merambah dunia sepak bola Inggris dengan dana yang fantastis ia bisa mendatangkan pemain yang ia mau tanpa menyesuaikan kebutuhan tim, mulai dari sini lah liga Inggris yang dikenal sebagai liga paling seru di dunia mulai menyusut dengan datangnya konglomerat dunia sebagai pemilik klub yang bebas wenang untuk gonta-ganti pemain sehingga menyebabkan liga tidak kompetitif seperti sebelumnya. 

Keresahan itu tidak hanya dirasakan oleh kalangan pecinta sepak bola namun dapat dirasakan oleh pemusik di tanah Inggris, seperti pemusik bergenre punk tak jarang mendendangkan lagu dan banyak memproduksi lagu dengan lirik terkait keresahan kolektif di dunia sepak bola jagat Inggris bahkan seluruh dunia, seperti Booze and Glory memiliki lagu yang kritis dan sinis terhadap persepakbolaan di tanah Inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun