Mohon tunggu...
afriani dwirachmawati
afriani dwirachmawati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

saya adalah seorang pelajar yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ketenangan Pilkada yang Hilang dan Serangan Fajar yang Merajalela

27 November 2024   23:40 Diperbarui: 27 November 2024   23:47 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sudah lama sekali menerapkan pemilihan umum dalam memilih kepala pemerintahan di daerah mereka. Pilkada sendiri sudah rutin dilakukan sejak tahun 2005, Dimana mulai pada saat itulah demokrasi di Indonesia mulai terbentuk. Tentu saja di dalam kegiatan pilkada, banyak sekali hambatan yang dihadapi mulai dari yang terkecil hingga terbesar dan dari yang sudah menjadi turun temurun hingga muncul masalah baru lagi. Tentu saja hal tersebut tidak menjadikan demokrasi di Indonesia turun, berbagai tantangan yang ada harus dihadapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Meskipun, demokrasi di Indonesia saat ini sudah mulai turun namun hal tersebut tidak boleh dijadikan acuan dalam menghilangkan demokrasi. Salah satu tantangan yang dihadapi saat pilkada sendiri adalah masa ketenangan yang hilang Ketika pilkada dilakukan.  Oleh karena itu di artikel ini ada mungkin sebagai bentuk pembahasan dan jawaban dari hilangnya ketenangan di dalam pilkada.

            Kehilangan masa tenang pada pelaksanaan pilkada merupakan hal yang tidak patut diwajarkan, karena hal tersebut dapat menganggu demokrasi di Indoensia. Seperti yang kita ketahui, pilkada merupakan hal yang wajib dilakukan di setiap daerah di Indonesia. Namun mengapa untuk saat ini ketenangan di hari pilkada terganggu? Tentu saja salah satu faktor dari penyebab hal tersebut adalah kepentingan personal. Berbagai cara akan dilakukan oleh para paslon agar mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bahkan, sampai ada pertumpahan darah di salah satu daerah di Indonesia. Hal tersebut bukan hal yang seharusnya kita banggakan bukan? Padahal Indonesia sendiri sudah memberikan salah satu kegiatan positif agar mereka dapat menarik perhatian Masyarakat yaitu dengan cara berkampanye. Namun, mereka justru dengan entengnya mengorbankan nyawa orang lain hanya demi kepentingan pribadinya. Oleh karena itu, perbuatan hal seperti itu bukanlah hal yang harus di lestarikan dan dibanggakan.

            Seperti perumpaan, jika saja hal tersebut dilakukan setiap ada pilkada maka sampai kapan Indonesia menjalankan pilkada dengan tenang. Jika saja terus berlanjut, apakah mungkin suatu saat nanti demokrasi di Indonesia akan hilang? Sudah sepatutnya kita sebagai warga Indonesia yang taat aturan melakukan hal yang kegiatan yang mengandung partisipasian Masyarakat. Selain permasalahan hilangnya ketenangan di masa pilkada, ada juga permasalahan lain yang dihadapi Indonesia dalam rangka merusak masa demokrasi ini yaitu serangan fajar.

Telah kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi, Dimana Indonesia menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. Demokrasi berbentuk kedaulatan rakyat yang direalisasikan oleh Negara Indonesia dalam bentuk Pilkada yang nantinya akan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia yang telah memenuhi batas usia. Salah satu Masyarakat saat ini yang dianggap penting adalah Masyarakat muda saat ini Dimana jenjang masyarakat yang akan menentukan masa depan bangsa dan negara Indonesia nanti. Saat ini dituntun menjadi alat tombak untuk melawan berbagai hal yang akan menjadi masalah bagi bangsa Indonesia nanti. Kebijakan serta aturan yang harus dilaksanakan masyarakat Indonesia di dalam pilkada memuat berbagai hal salah satunya penerapan LUBERJUDIL Selain itu, kita juga dituntut dalam mengikutsertakan diri ke dalam pelaksanaan pilkada yang diadakan di daerah mereka masing-masing. Para pemuda diharapkan akan menjadi pemandu di dalam keikutsertaan masyarakat Indonesia dalam menuju Indonesia yang gemilang.

Mengapa pemuda saat ini dijadikan sebagai pemandu di dalam keikutsertaan masyarakat Indonesia dalam menuju Indonesia yang gemilang? Pada dasarnya semua Masyarakat harus benar-benar memahami apa masalah politik yang dialami saat ini oleh negara mereka. Kita dituntut untuk selalu update tentang informasi mengenai badan-badan pilkada dan memiliki komunikasi yang baik dengan badan-badan pilkada. Dikarenakan Masyarakat saat ini sudah sangat saling berkegantungan dengan dunia digital, nyatanya sampai saat ini Masyarakat masih memiliki pengetahuan minim tentang tentang hal yang berhubungan dengan politik terutama pilkada. Sudah sepantasnya masyarakat selalu update tentang informasi mengenai pilkada terutama akses informasi yang saat ini mudah sekali. Memang banyak sekali tuntutan masyarakat Indonesia untuk mahasiswa dalam melakukan perubahan Indonesia yang baik terhadap masa depan. Sudah sepantasnya masyarakat sadar diri tentang betapa pentingnya mereka dalam menjadi pilar diadakannya pilkada. Sudah sewajarnya Masyarakat mampu untuk meminimalisir kegiatan sserangan fajar terutama di daerah mereka. Mahasiswa dapat mengikuti menjadi bagian dari pemilihan pilkada yang nantinya mereka dapat tegas terhadap serangan fajar yang dilakukan di daerah mereka. Selain itu, masyarakat dapat menegakkan kejujuran dengan cara menolak berbagai serangan fajar yang diberikan oleh oknum-oknum. Mereka harus paham bahwa pemikiran mereka di dalam suara pilkada sangat dibutuhkan dalam pemilihan pemimpinyang nantinya akan menjadi penentu berhasilnya mereka dalam menentukan pemimpin. Nantinya sejalan dengan pemimpin yang menjalankan kewajibannya, masyarakat akan menjadi salah satu tim sukses utama tentang keberhasilan pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Masyarakat yang jujur berarti sudah siap mengabdikan diri sebagai penentu masa depan Indonesia dan menjadi teman pemimpin di masa depan yang menaati peraturan dan aktif dalam keikutsertaan memajukan bangsa Indonesia.

Hilangnya masa tenang di Pilkada mencerminkan tantangan besar bagi demokrasi Indonesia. Masa tenang, yang seharusnya menjadi waktu refleksi bagi masyarakat sebelum memberikan suara, sering kali terganggu oleh aktivitas politik ilegal seperti kampanye terselubung atau serangan fajar. Fenomena ini tidak hanya menunjukkan lemahnya pengawasan dari pihak terkait, tetapi juga mencerminkan kurangnya kesadaran politik masyarakat serta ambisi para kandidat yang mengabaikan nilai-nilai demokrasi.

Ketegangan yang muncul akibat pelanggaran tersebut dapat merusak kepercayaan publik terhadap proses demokrasi yang seharusnya berlangsung jujur dan adil. Untuk mengatasi ini, diperlukan langkah-langkah tegas, termasuk edukasi politik masyarakat, penguatan pengawasan, serta penegakan hukum tanpa pandang bulu terhadap pelanggar aturan. Selain itu, peran aktif masyarakat, terutama generasi muda, sangat penting dalam menolak segala bentuk pelanggaran ini. Dengan menjaga masa tenang, kita memberi ruang bagi pemilih untuk membuat keputusan yang rasional dan bermartabat. Mari bersama-sama memulihkan ketenangan demokrasi demi masa depan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun