Sindrom metabolik adalah sekumpulan gejala yang terdiri dari 3 atau lebih faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Gejala-gejala tersebut diantaranya, obesitas, dislipidemia, hipertensi da hiperglikemi atau diabetes tipe 2. Orang yang mengalami sindrom metabolik lebih berisiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, contohnya stroke. Apabila seseorang terkena stroke, maka secara otomatis produktivitasnya akan menurun dan menjadi lebih bergantung pada orang lain. Maka dari itu, perlu dilakukan tindakan-tindakan pencegahan supaya terhindar dari sindrom metabolik. Tindakan pencegahan dapat dilakukan melalui asupan makanan. Berikut ini merupakan contoh beberapa bahan makanan yang dapat membantu mencegah dan meminimalisir terjadinya sindrom metabolik
1. Cocoa
Cocoa berfungsi sebagai antiproliferative, antimutagenic, chemoprotective, dan antikariogenik. Bermanfaat untuk mencegah penyakit kardiovaskuler dan inflamasi, kelainan metabolik, dan kanker.
2. Teh hijau
Mengandung katekin yang dapat menurunkan berat badan pada orang obesitas tanpa mempengaruhi tekanan darah
3. Strawberry
Mengandung antosianin yang dapat mencegah dislipidemia dan obesitas, mengurangi tekanan darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.
4. Buah delima
Memiliki efek hipoglikemik, meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi total kolesterol dan memperlambat inflamasi(peradangan)
5. Bawang merah dan bawang putih
Mengandung fenol, sulfur, steroidal, dan thiosulfinat yang menghalangi kanker, penyakit jantung koroner, obesitas, hiperkolesterol, diabetes tipe 2, hipertensi, katarak, dan penyakit saluran gastrointestinal.
6. Jamur
Baik untuk penderita diabetes, obesitas, atherosklerosis, tekanan darah tinggi, dan kelainan metabolik. Bersifat rendah lemak dan merupakan sumber KH, protein, asam amino, serat, antioksidan dll.
7. Pisang
Kaya akan potasium dan bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah
Itulah beberapa contoh bahan makanan yang dapat membantu mencegah atau meminimalisir sindrom metabolik. Pada dasarnya semua bahan makanan memberikan manfaat, jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Oleh karena itu, yang harus selalu diperhatikan dalam mengonsumsi sesuatu adalah jumlahnya. Jangan sampai berlebihan, karena segala sesuatu yang berlebihan pada umumnya tidak baik. ^_^
Â
sumber bacaan: Trends in Food Science & Technology
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H