Mohon tunggu...
Ara Bodig
Ara Bodig Mohon Tunggu... -

Saya seorang Pemuda yang ingin memberantas penyakit HIV/AIDS dari Bumi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ara Boven Digoel Herbal Pulihkan Hendrik Tekege dari HIV/AIDS, Paru-paru Basah dan Malaria Tropika

19 Januari 2015   17:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:49 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="400" caption="Foto penderita HIV/AIDS yang sedang sekarat. Virus memematikan yang sudah terlanjur diklaim secara global sebagai ‘tidak ada obatnya’ itu kini bisa disembuhkan dengan ‘Ara Boven Digoel Herbal’."][/caption] Nabire, Kompasiana ---  Klaim pihak medis tentang penyakit HIV/AIDS yang ‘belum ada obatnya’ dan ‘tidak bisa disembuhkan’ kini rupanya perlu dikoreksi. Pasalnya, banyak penderita HIV/AIDS di Tanah Papua yang berhasil disembuhkan dengan ‘Ara Boven Digoel Herbal’. Menyusul kesaksian Ibu Yofita Agapa dari Enarotalidan Ibu Febby Reri dari Wamena, seorang pria asal Enarotali, Papua, kini memberikan kesaksian tentang kesembuhannya dari HIV/AIDS setelah mengkonsumsi Ara Boven Digoel Herbal. Dia adalah Hendrik Tekege, pria asal suku Mee yang berprofesi sebagai Sopir Angkot. Dikisahkan Hendrik, dia menderita sakit di Paniai dan tinggal di rumah selama 6 bulan. Setelah itu dia memeriksakan diri ke dokter, ternyata positif HIV/AIDS. “Saya dapat sakit di Paniai, saya turun ke Deiyai pemeriksaan darah begini saya positiv HIV/AIDS, tiga hari tiga malam tidak makan. Teman sopir bawa turun saya ke Nabire sekitar 200 Kilometer, saya tidak sadarkan diri. Saya masuk opname di Rumah Sakit Siriwini, masih HIV/AIDS, Paru-paru dan Malaria Tropika ples 4,” kisah Hendrik. Hendrik kemudian diarahkan oleh Dokter untuk mengkonsumsi Obat ARV (Anti Retro Viral), obat yang biasa diberikan kepada pasien untuk menghambat perkembangan virus dan bukan untuk memberantas virus dan menyembuhkan pasien. “Selama 2 tahun saya mengikuti program dengan minum Obat ARV namun tak kunjung membaik,” jelas Hendrik. Hendrik mengisahkan, dia akhirnya mendengar informasi tentang khasiat Ramuan Ara Boven Digoel Herbal yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit kronis termasuk HIV/AIDS. “Pada suatu hari saya mendengar informasi tentang khasiat Ramuan Ara Boven Digoel Herbal. Saya meminta pelayanan, puji Tuhan saya sembuh total dari penyakit HIV/AIDS,” kata Hendrik. Penyakit lain yang diderita Hendrik, yakni Paru-paru Basah dan Malaria Tropika juga lenyap setelah dia mengkonsumsi ‘Ara Boven Digoel Herbal’. Tentang Ara Boven Digoel Herbal Ara Boven Digoel Herbal adalah ramuan yang diracik dari berbagai dedaunan pohon alam Tanah Papua, tepatnya di Kabupaten Boven Digoel. Ramuan ini ditemukan pada tahun 2008 oleh Dokter Adat Yulianus Mikan. Data tahun 2014 menyebutkan, ada 1.945 penderita HIV/AIDS yang telah sembuh setelah minum Ara Boven Digoel Herbal. “Penderitanya datang dari berbagai kalangan dan kita menjaga prvasi mereka,” kata Dokter Adat Yulianus Mikan. Menurut Mikan, ramuan yang ditemukannya tidak hanya untuk menyembuhkan HIV/AIDS, tetapi juga untuk berbagai penyakit kronis lainnya seperti Gangguan Paru-paru, Kanker, Tumor, Prostat, Hipertensi, Diabetes, Maag. Ingin merasakan khasiat Ara Boven Digoel Herbal? Kunjungi saja Pos Pelayanan di link ini. Atau bisa berkonsultasi langsung dengan Dokter Adat Yulianus Mikan di Nomor Ponsel : 081344082509.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun