Hari kedua di bulan juli,
Fajar ini tak di sambut mentari
Mendung dan hujan jadi sapaan paling teduh untuk hati
Juli yang beberapa tahun belakang jadi musim semi, kini memberi detik-detik ketegangan beberapa pekan terakhirÂ
Mulut yang selalu mengutuk,
Raga yang kian remuk,
Kembali pulih atau justru dihancurkan dalam waktu yang berdekatan.
Dihancurkan lagi, dibangun kembali
Dirusak lagi, ditata kembali
Harapan didepan masih teramat panjang nan jauh
Sedang hidup harus terus berjalan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!