Mohon tunggu...
Selvina Maharani
Selvina Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Menyusun rangkaian kata menjadi kalimat-kalimat yang bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulas Kembali Kisah Romansa dalam Novel Belenggu Karya Armijn Pane

6 Mei 2023   11:57 Diperbarui: 6 Mei 2023   12:10 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belenggu merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang kisah cinta yang cukup kompleks. Novel ini mengisahkan tentang pasangan suami istri yang di mana suasana rumah tangga mereka terasa berbeda, tidak seperti dahulu. Diceritakan tentang Tono yang memiliki istri bernama Tini. Suatu hari Tono bertemu dengan pasiennya yang berujung menjadi kekasih, sebut saja ia Siti Rohayyah atau biasa dipanggil oleh Tono dengan sebutan Yah. Semenjak bertemu dengan Yah, Tono merasa ia mendapatkan segala kasih sayang yang tidak didapatkannya oleh Tini. Yah selalu melayani Tono dengan sukarela dengan penuh cinta. Seringkali kepala Tono dibelai lembut. Namun, di sisi lain, Tini merasa suaminya telah berubah. Sudah tidak ada rasa cinta lagi. Ia mengharapkan suaminya melakukan hal-hal ketika mereka baru saja menikah. Harapan hanyalah harapan. Di antara Tono dan Tini hanyalah timbul kesalahpahaman karena kurangnya komunikasi. Mereka hanya tenggelam dengan keegoisan masing-masing. Memang sedari awal mereka menikah bukanlah benar-benar karena saling mencintai. Mereka tidak pernah mendiskusikannya atau sekadar bertukar pikiran. Akibatnya, hanya ada timbul prasangka-prasangka karena cara mereka berkomunikasi mereka yang cukup buruk sehingga secara tidak sadar bahwa pernikahan mereka semakin lama semakin renggang. Hanya seperti orang asing yang secara kebetulan tinggal bersama di dalam satu rumah.

 Menariknya, dalam novel ini juga dibahas mengenai patriarki, yaitu ketika seorang pria boleh melakukan berbagai macam hal, namun seorang wanita tidak. Digambarkannya Tini adalah seorang wanita yang memiliki banyak harapan dan cita-cita. Banyak sekali yang ia ingin lakukan. Namun, banyak sekali juga orang-orang yang mecemoohnya. Tini dijadikan buah bibir oleh orang-orang di sekitarnya. Kata mereka, Tini adalah seorang wanita yang bergaya kebarat-baratannya. Atau Tini tidak pandai melayani suaminya, namun sering merasa gembira di dekat pria lain. Tini pandai mengurusi tamu-tamu pria dengan tampilannya yang elok, tetapi ia tidak bisa mengurusi rumah dan suaminya. Di novel ini, Tini mengatakan, mengapa wanita tidak boleh pergi sendiri? Atau mengapa wanita tidak boleh mencari kesenangannya sendiri? Apakah wanita hanya harus di rumah dan melayani suaminya saja? Tidak bolehkah ia bergembira dan menyenangkan hatinya? Pikiran-pikiran itulah yang terlintas di kepalanya. Padahal harusnya wanita memiliki hak yang sama dengan pria. Jika pria boleh pergi sendiri untuk mencari atau melakukan hal yang menggembirakan hatinya, maka harusnya juga wanita boleh melakukan hal yang sama.

Di akhir cerita, Tono akhirnya berpisah dengan Tini dan juga dengan Yah. Hanya timbul rasa sedih dan penyesalan di hati Tono. Begitu pun juga dengan Yah yang merasa tersiksa karena ia sungguh cinta dengan Tono, kekasihnya. Namun, ia memilih pergi dan hanya meninggalkan sebuah rekaman suaranya yang menyanyikan lagu untuk Tono untuk didengar jika sewaktu-waktu kekasihnya itu merasa rindu dengannya. Tono juga mengharapkan Tini akan kembali, namun itu terdengar sangat mustahil. Dari novel ini, kita belajar bahwa pentingnya berkomunikasi apalagi dalam urusan rumah tangga. Karena jika kita tidak berbicara jujur satu sama lain, maka yang timbul hanyalah prasangka-prasangka yang belum tentu benar dan akhirnya menimbulkan rasa sesal di dalam hati. Novel ini sangat menarik untuk dibaca. Armijn Pane menulisnya dengan sangat baik walaupun gaya tulisannya membuat para pembaca sedikit bingung karena sulit dipahami. Armijn Pane menulis dengan gaya bahasa yang seolah-olah para pembaca harus menebak-nebak atau berpikir sendiri apa makna yang terkandung di dalamnya. Novel Belenggu ini sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh para pemelajar di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun