Mohon tunggu...
Ahmad Rouf
Ahmad Rouf Mohon Tunggu... Human Resources - Pengembang milepedia; ensiklopedia milenial

Pemilik MANTRA MILENIAL, pengembang milepedia; ensiklopedia milenial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Festival Thothok Terusan, sebuah Inisiatif Aktivasi Pengetahuan Tradisional untuk Pemajuan Kebudayaan Karimunjawa

11 Oktober 2024   22:27 Diperbarui: 11 Oktober 2024   22:33 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Thothok Terusan' dipilih menjadi judul acara menjadi pengingat kuat perilaku dan kebiasaan masyarakat yang memberikan praktik baik pelestarian budaya setempat, yakni Karimunjawa. Thothok merupakan sebutan bagi kerang dalam bahasa lokal) di sekitar terusan, perbatasan antara Desa Kemujan dan Karimunjawa.

Setiap memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim timur ke musim barat di awal bulan November, seluruh perairan Karimunjawa mengalami pasang surut maksimal (Jawa : segoro asat) diwaktu siang hari.

Oleh masyarakat Desa Kemujan dan Desa Karimunjawa, fenomena ini di manfaatkan untuk mencari thothok, di area ekosistem padang lamum, yang terhampar luas di daerah Terusan.Terusan adalah selat yang memisahkan pulau kemujan dengan pulau karimunjawa.

Kegiatan mencari thothok saat masuk pancaroba ini, dilakukan dari generasi ke generasi. tidak hanya warga dari dusun Gonipah, yang notabene wilayah terusan, tapi masyarakat dari Dusun Mrican dan Batulawang, bahkan dari Dusun Cikmas dan Nyamplungan di Desa Karimunjawa, juga datang untuk memcari thothok, hasilnya digunakan untuk lauk pauk atau dijual sebagai kuliner" tutur Moh Sofi'i, penggagas Festival Thothok Terusan.

Kemunculan totok dianggap sebagai pengingat bagi warga untuk menyiapkan dan mengisi persediaan sumber makanan sebelum memasuki musim baratan yang ekstrem.

Kebiasaan mencari Thothok yang ditandai oleh musim merupakan aset pengetahuan yang laik dilestarikan. Selain kebudayaan tradisional juga pengetahuan lokal yang lekat dengan ketahanan sosial-kemasyarakatan. Hal ini penting sebagai tata kelola ketahanan pangan.

Festival Thothok Terusan, peristiwa kebudayaan yang lekat dengan ketahanan pangan. Selain perayaan, juga bermanfaat luas bagi masyarakat tentang penanda musim, yaitu pancaroba atau peralihan musim. Dengan begitu, diperlukan persiapan tentang berbagai hal utamanya ketersediaan pangan.

Festival Thothok Terusan, sebuah perayaan warga yang berangkat dari kebiasaan serta perilaku masyarakat di musim pancaroba merupakan bagian implementasi Objek Pemajuan Kebudayaan, yaitu Pengetahuan Tradisional dan Perayaan.

Praktik baik ini, bagian pelestarian Warisan Budaya TakBenda (WBTB). SEMOGA LESTARI, SALAM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun