Mohon tunggu...
Achmad Room Fitrianto
Achmad Room Fitrianto Mohon Tunggu... Dosen - Seorang ayah, suami, dan pendidik

Achmad Room adalah seorang suami, bapak, dan pendidik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel. Alumni Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Airlangga Surabaya ini juga aktif beberapa kegiatan pemberdayaan diantaranya pernah aktif di Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil. Penyandang gelar Master Ekonomi Islam dari Pascasarjana IAIN Sunan Ampel dan Master of Arts dalam Kebijakan Publik Murdoch University Perth Australia ini juga aktif sebagai pegiat dan penggerak UMKM yang terhimpun dalam Himma Perkumpulan Pengusaha Santri Indonesia (HIPPSI). Bapak satu anak ini menyelesaikan PhD di Department of Social Sciences and Security Studies dan Department of Planning and Geography, Curtin University dengan menekuni Ekonomi Geografi. Selama menempuh studi doktoral di Australia Room pernah menjadi Presiden Postgraduate student Association di Curtin University pada tahun 2015 dan aktif ikut program dakwah di PCI NU Cabang Istimewa Australia- New Zealand di Western Australia serta menjadi motor penggerak di Curtin Indonesian Muslim Student Association (CIMSA). Setelah dipercaya sebagai Ketua Program studi S1 Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel dan Koordinator Lembaga Pengembangan Kewirausahan dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel serta sebagai anggota tim Pengembang Kerja Sama UIN Sunan Ampel, Saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Achmad Room juga menjadi pengamat di isu isu reformasi pemerintahan, pengembangan masyarakat, pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Ekonomi Islam. Fokus Penelitian yang ditekuni saat ini adalah pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa wisata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Surat Terbuka Untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Supaya Terselenggaranya Pilpres yang JURDIL

15 Juli 2014   17:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:16 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bapak Presiden, ijinkan kami yang putra petani ini menuliskan sedikit kegundahan hati ini

Bapak Presiden, sebetulnya dosen pembimbing disertasi kami mengingatkan " Now the election is finished you have nothing to stop you getting the results completed! you have no more excuses!" namun apa daya, pasca simpang siur masalah quick count dan maraknya manipulasi formulir C1 serta adanya 17 TPS dimana salah satu pasangan calon presiden tidak mendapatkan satu suarapun, menjadikan saya sedikit melanggar dosen pembimbing kami dengan mengirimkan surat ini kepada bapak.

Bapak Presiden, kami sebagai international student di salah satu perguruan tinggi di Perth, cukup dikenal oleh kawan kawan yang kebetulan dari berbagai negara. Terlebih Indonesia adalah negara muslim terbesar yang menganut sistem demokrasi. Saking terkenalnya Indonesia, beberapa kawan dari timur tengah apabila memanggil nama kami, mereka menyebut nama bapak. " Hi Yudhoyono, how is the up date of your ellection" . Tidak hanya itu, dalam setiap kesempatan mereka juga tetap memanggil kami dengan nama bapak. Pernah satu saat saya menjawab panggilan itu dengan mengatakan " Hi you could call me Yudhoyono but after 22 July you can't call me Yudhoyono because we have new ellected president"  ketika saya mengatakan itu dia tertawah renyah dan balik bertanya " at moment who is leading in the quick count"  terus selanjutnya saya Jawab " 8 survey institutions mentioned that Jokowi is leading and other 4 survey institution mentioned Prabowo is leading". Setelah saya menjawab itu lucunya mereka memanggil kami dengan "Hi Jokowi".

Bapak presiden,dari cerita singkat saya diatas, cukup menunjukkan bila bapak sebagai presiden Indonesia, negeri dengan jumlah muslim terbesar di dunia yang menganut sistem demokrasi sangat di kenal dan dihargai oleh warga negara lain.  Selain itu bapak presiden, kebijakan kebijakan bapak yang sangat penuh perhitungan dan berhati hati juga menunjukkan bila bapak adalah seorang yang sangat terstuktur dan terukur. Hal ini terlihat bagaimana bapak menyikapi kasus penyadapan yang dilakukan oleh pihak Australia beberapa waktu lalu. Sikap bapak sangat terukur dan tidak emosional menjadikan reaksi dari pemerintah Australia juga berhati hati. Menarik Dubes dari Canberra adalah sikap yang jelas tanpa harus mengumbar statement yang bisa membikin panas situasi kedua negara. Terlebih lebih kami yang sedang menimba ilmu di negeri kangguru ini berharap agar konflik kedua negara yang dipicu oleh tindakan penyadapan ini bisa diatasi dengan bijak sehingga kami bisa tetap tenang dan melanjutkan proses study kami tanpa adanya kebimbangan memburuknya hubungan diplomatik kedua negara.

Bapak presiden, pamor bapak yang cukup santun dan tegas dalam mengambil tindakan juga menjadi perhatian kami. Hal ini terlihat ketika ada dari keluarga dekat bapak yang terlibat pada masalah BLBI, bapak bersikap dengan tegas mengutamakan hukum dari hubungan keluarga. Kedua Ketika partai demokrat di lilit oleh masalah korupsi yang dimotori oleh mantan bendahara umum "Nazarrudin" yang menyeret orang kepercayaan bapak yaitu Andi Malaranggeng, Angelina Sondaq yang akhirnya juga merembet kepada mantan ketua umum partai demokrat Anas Urbaninggrum. Alih alih bapak ingin melindungi mereka, malahan bapak mengedepankan hukum dan menyeret mereka ke pengadilan. Atas tindakan bapak yang tegas ini kami menilai cukup baik, terlebih melihat dari beberapa pendapat yang mengatakan bila pada pemilu 9 april 2014 ini adalah akhir dari partai demokrat karena di prediksi tidak akan lolos parlementary treashold, namun dengan tangan dingin bapak yang tegas kepada setiap kader yang menyeleweng dan juga ditunjang dengan kebijakan kebijakan pemerintahan bapak menjadikan partai demokrat masih dipercaya oleh 10% pemilih dipemilu legislatif lalu. Suatu prestasi yang sangat cemerlang dibalik gempuran pemberitaan negative atas perilaku elit partai demokrat karena korupsi, bapak berhasil membangun dan mempertahankan kapal yang sudah oleng tersebut.  Iya dengan selogan "Rumah Kita" bapak mengajak warga untuk bahu membahu membersihkan partai dari coreng moreng perilaku negative para elitnya dan bapak berhasil.

Bapak Presiden saya juga teringat nasehat beberapa orang bijak yang setiap kali diucapkan oleh setiap pucuk pimpinan organisasi ketika ada proses suksesi sedang berjalan " Kesuksesan seorang pemimpin salah satunya adalah kesuksesan untuk bisa mempersiapakan pemimpin selanjutnya untuk memimpin". Pemimpin itu ibarat orang tua yang sedang mempersiapkan anak anaknya untuk bisa menghadapi tantangan masa depan. Harapan setiap orang tua adalah bisa menghasilkan generasi yang lebih baik.  Terlebih ada hadist yang kurang lebih isinya " barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemaren adalah orang yang beruntung dan barang siapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemaren adalah orang yang celaka" dari hadist ini saya yakin bapak menginginkan bangsa ini menjadi bangsa yang beruntung dengan kedepan bisa memiliki presiden yang lebih baik dari bapak dan dari pendahulu pendahulunya agar bangsa ini menjadi bangsa yang beruntung.

Bapak presiden Pemilu preiden sudah dilaksanakan 9 Juli yang lalu dan saat ini sedang dilakukan penghitungan oleh KPU, namun demikian bapak, melihat beberapa pemberitaan dan juga beberapa formulir C1 yang bisa diakses di website KPU menunjukkan beberapa hal yang sangat menghawatirkan. Kami melihat adanya upaya terstruktur  untuk memanipulasinya misalkan formulir C1 di TPS X pasangan A mendapat 104 suara, pasangan B mendapat 133, dimana tertulis juga Jumlah suara sah tertulis 137, maka modus yang terjadi adalah dengan menuliskan angka tambahan di depan angka yang sudah tertulis sebelumnya  dari kasus contoh  Angka 104 sebenarnya angka 4 ditambah 10 di depannya. Kedua adanya 17 TPS dimana salah satu pasangan tidak mendapat suara sama sekali, yang diikuti dengan formulir C1 yang di upload tidak memiliki tanda tangan saksi dari kedua belah pihak.

Bapak Presiden, tidak dapat dipungkiri apabila konstelasi politik pemilihan presiden kali ini memang sangat terasa panas dan cenderung menegangkan. Kami teringat dengan raja Airlangga yang memerintah kerajaan Kahuripan  1009-1042. Beliau dikenal sebagai raja yang baik dan bijak, beliau dikenal sebagai dikenal  pelindung agama Hindu Syiwa dan Buddha dan menjunjung tinggi toleransi diantaranya. Namun pada akhir masa pemerintahannya beliau harus  membagi dua kerajaannya menjadi Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Janggala karena gagal menunjuk pengganti. Merujuk cerita ini kami tidak ingin diakhir masa pemerintahan bapak presiden yang gemilang ini dicederai oleh hal hal kecil yang mengakibatkan terpecahnya dan terpuruknya negeri ini hanya gara gara penyelenggaraan pemilu yang tidak adil dan cenderung manipulatif.

Untuk itu  kami mendukung kepada pemerintah khususnya Bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono untuk tetap bersikap netral dalam penyelenggaraan Pilpres 2014 yang jujur dan adil. Dukungan ini kami berikan agar Pilpres ini menjadi catatan manis dipenghujung pemerintah Bapak Susilo Bambang Yudoyono sehingga seluruh rakyat Indonesia akan mengenang Bapak sebagai negarawan sejati. Serta kami yakin apabila bapak menjunjung tinggi nilai nilai kejujuran dan keadilan dalam penyelengaraan pemilu presiden ini, Airlangga (cucu bapak presiden) akan dengan bangga mencerikan kepada kawan kawanya bila eyangnya adalah seorang negarawan sejati yang tidak memihak kemanapun dan hanya memihak kepada suara murni rakyat Indonesia dan berhasil mengantarkan Indonesia menuju kedewasaan demokrasi sejati.

Perth  15 Juli 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun