Mohon tunggu...
Achmad Room Fitrianto
Achmad Room Fitrianto Mohon Tunggu... Dosen - Seorang ayah, suami, dan pendidik

Achmad Room adalah seorang suami, bapak, dan pendidik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel. Alumni Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Airlangga Surabaya ini juga aktif beberapa kegiatan pemberdayaan diantaranya pernah aktif di Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil. Penyandang gelar Master Ekonomi Islam dari Pascasarjana IAIN Sunan Ampel dan Master of Arts dalam Kebijakan Publik Murdoch University Perth Australia ini juga aktif sebagai pegiat dan penggerak UMKM yang terhimpun dalam Himma Perkumpulan Pengusaha Santri Indonesia (HIPPSI). Bapak satu anak ini menyelesaikan PhD di Department of Social Sciences and Security Studies dan Department of Planning and Geography, Curtin University dengan menekuni Ekonomi Geografi. Selama menempuh studi doktoral di Australia Room pernah menjadi Presiden Postgraduate student Association di Curtin University pada tahun 2015 dan aktif ikut program dakwah di PCI NU Cabang Istimewa Australia- New Zealand di Western Australia serta menjadi motor penggerak di Curtin Indonesian Muslim Student Association (CIMSA). Setelah dipercaya sebagai Ketua Program studi S1 Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel dan Koordinator Lembaga Pengembangan Kewirausahan dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel serta sebagai anggota tim Pengembang Kerja Sama UIN Sunan Ampel, Saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Achmad Room juga menjadi pengamat di isu isu reformasi pemerintahan, pengembangan masyarakat, pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Ekonomi Islam. Fokus Penelitian yang ditekuni saat ini adalah pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Khamer, Weker, dan Rutinitas Ibadah

23 Juni 2017   06:09 Diperbarui: 23 Juni 2017   08:51 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Nikmat mana lagi yang kau dustai wahai manusia?, Adzan Subuh udah dikasih jam 5.50 AM, Adzan Magrib dikasih Jam 5.20 PM"

tahu ndak jawaban manusia?

"ngeeh Gusti, namun niku lho suhu udaranya mohon jangan mendekati sedoso derajat, nopo maleh ngandapipun sedoso derajat, dalem sampun ngethether Gusti"

terus Tuhan ngejawab " yo wis kono, tak wenehi kompensasi, iki onok hambaku bakalan menehi kerjaan dan rejeki, ojok lali ber bagi yo!"

lagi lagi manusia itu juga menjawab

" duh Gusti matur nuwun, atas rejekinya, namun tanggungan kulo tasek kathah Gusti, Cicilan KPR saya belum lunas, belum lagi Honda HRV saya yg diIndonesia juga belum lunas, saya tugas belajar disini beasiswanya pas pasan Gusti, amal, berbaginya mangke mawon ngeeh menawi kulo sampun longgar!"

lha dari dialog singkat inilah bisa kita lihat ternyata manusia itu tempat keluh kesah dan pelit lagi dan ini sudah di nashkan oleh Allah di Al Quran Surata Al-Ma'arij ayat 19-22 bahwa Manusia diciptakan dengan sifat keluh kesah dan kikir...

"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang tetap mengerjakan shalatnya"

dari ayat diatas mungkin kita masih nawar

" duh Gusti, Insya Allah saya sudah sholat, namun kog rasanya mau berbagi dengan sesama kog susah ya?"

terus Tuhan menjawab melalui" lha kamu sholat niatnya untuk apa? kayaknya sholatmu itu karena biar dilihat orang tuh, apalagi sholat jamaah kamu terlihat sangat khusu' lho" terus Tuhan juga menyambung kalimatnya" jangan jangan kamu beriman ini juga karena sungkan sama lingkunganmu, karena tetanggamu atau kamu melakukan kebaikan ini dengan pamrih "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun