Pada bulan ini  Gerakan HTI semakin intens dan massive. Di dalam gerakannya dikenalkan istilah GBB (gerakan bungkus bungkus) atau HBP (habis berbuka pergi). HTI yang dimaksud adalah bentuk gerakan gerakan yang sistematis dari para mahasiswa Indonesia di perantauan yang menyisir tempat tempat berbuka gratis. HTI ini adalah Hizbut Ta'jil Indonesia.
Sebagai mahasiswa Indonesia diperantauan pada bulan romadhon tidak lah berat, malah menyenangkan dan hemat. Lihat saja aktivitas kami di Curtin University berikut ini.
Curtin University adalah sebuah perguruan tinggi berbasi teknologi yang berada di Perth. Curtin Univeristy mungki masih satu satunya universitas di Australia yang memiliki dan menyediakan musholah yang cukup representative. Â Mushollah ini di kelola oleh CMSA (Curtin Muslim Student Association) sebuah organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi ke Curtin Student Guild yang di akui oleh Curtin University. Salah satu kegiatan dari Mushollah ini adalah menyediakan makanan bagi mahasiswa dan warga yang berbuka puasa serta melakukan sholat magrib berjamaah di Mushollah. Â
Panitia biasanya memberikan kotak lebih kepada jamaah yang bersedia membantu untuk membersihka lokasi dan membantu untuk persiapan sholat lainnya. Acapkali pemberian kotak makanan tambahan oleh kami mahasiswa dijadikan bekal untuk makan sahur. Â Jumlah jamaah yan hadir setiap harinya lebih dari seratus orang. Dari diskusi dengan seorang pengurus CMSA biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan berbuka puasa bersama ini sekitar $1000- $1500 atau sekitar (Rp 10- 15 Juta) setiap harinya.
Dari cerita kegiatan selama ramadhan diatas, menjadikan Ramadhan di perantauan cukup bermakna, baik itu dari sisi membangun ukhuwah dan kebersamaan maupun dari sisi penghematan budget dari prespective mahasiswa. Â Semoga pengalaman ini bisa memberikan sedikit wawasan tentang bagaimana ramadhan di perantauan.
*) cerita yang sama juga dimuat di Australiaplus
http://www.australiaplus.com/indonesian/wisata-nad-budaya/ramadhan-di-curtin-university/8592880
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H