Mohon tunggu...
Achmad Room Fitrianto
Achmad Room Fitrianto Mohon Tunggu... Dosen - Seorang ayah, suami, dan pendidik

Achmad Room adalah seorang suami, bapak, dan pendidik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel. Alumni Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Airlangga Surabaya ini juga aktif beberapa kegiatan pemberdayaan diantaranya pernah aktif di Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil. Penyandang gelar Master Ekonomi Islam dari Pascasarjana IAIN Sunan Ampel dan Master of Arts dalam Kebijakan Publik Murdoch University Perth Australia ini juga aktif sebagai pegiat dan penggerak UMKM yang terhimpun dalam Himma Perkumpulan Pengusaha Santri Indonesia (HIPPSI). Bapak satu anak ini menyelesaikan PhD di Department of Social Sciences and Security Studies dan Department of Planning and Geography, Curtin University dengan menekuni Ekonomi Geografi. Selama menempuh studi doktoral di Australia Room pernah menjadi Presiden Postgraduate student Association di Curtin University pada tahun 2015 dan aktif ikut program dakwah di PCI NU Cabang Istimewa Australia- New Zealand di Western Australia serta menjadi motor penggerak di Curtin Indonesian Muslim Student Association (CIMSA). Setelah dipercaya sebagai Ketua Program studi S1 Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel dan Koordinator Lembaga Pengembangan Kewirausahan dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel serta sebagai anggota tim Pengembang Kerja Sama UIN Sunan Ampel, Saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Achmad Room juga menjadi pengamat di isu isu reformasi pemerintahan, pengembangan masyarakat, pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Ekonomi Islam. Fokus Penelitian yang ditekuni saat ini adalah pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa wisata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghadirkan World Class University di Indonesia: Western Sydney University Indonesia

8 September 2024   19:20 Diperbarui: 8 September 2024   19:27 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin tanggal 2 September 2024,  Di lantai 35 Pakuwon Tower Kota Surabaya, suasana berbeda terasa. Sebuah acara sederhana namun penuh makna diadakan---Pembukaan Orientasi Perkuliahan Western Sydney University (WSU) Indonesia. Meskipun berformat intim, acara ini menarik perhatian banyak kalangan akademisi, mahasiswa, hingga pejabat penting dari dalam dan luar negeri.
Gedung megah yang berada di jantung kota Surabaya itu menjadi saksi sinergi besar antara dua bangsa: Indonesia dan Australia. WSU, yang selama ini dikenal sebagai salah satu universitas terkemuka di Australia, kini hadir di Surabaya untuk menawarkan pendidikan berkelas dunia di tanah air. Melalui kolaborasi dan kerja sama lintas negara, acara pembukaan ini seolah menjadi simbol penghubung antara pendidikan internasional dan pengembangan potensi lokal.
Acara dimulai dengan sapaan ramah dari Prof. Amir Mahmood, Rektor WSU Indonesia, yang sekaligus bertindak sebagai pembawa acara. Dengan senyum hangat dan nada bicara yang tenang, beliau menyapa seluruh undangan yang hadir. "Selamat datang di Western Sydney University Indonesia," ucapnya, disambut tepuk tangan riuh hadirin. "Hari ini kita merayakan bukan hanya pembukaan orientasi bagi mahasiswa baru, tetapi juga langkah besar untuk pendidikan di Indonesia. Kami di sini untuk bersinergi, berkolaborasi, dan belajar dari yang lebih maju."

Dalam sambutannya, Prof. Amir tidak hanya menyampaikan visi universitas, tetapi juga menggambarkan peran penting WSU di Indonesia sebagai penghubung antara sistem pendidikan Australia yang sudah lebih mapan dengan semangat belajar mahasiswa Indonesia. "Kami ingin menjadikan kampus ini sebagai jembatan yang menghubungkan dua budaya pendidikan, dan kami yakin sinergi ini akan menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas yang siap berkontribusi secara global," lanjutnya.

Acara semakin meriah dengan kehadiran Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur, yang juga seorang alumni program internasional dari universitas di Australia. Emil, yang selalu tampil sederhana namun kharismatik, berbicara tentang pentingnya pengalaman internasional dalam dunia pendidikan. "Saya merasakan sendiri bagaimana pendidikan di Australia membentuk cara berpikir saya yang lebih terbuka dan inovatif," ujarnya. Emil memuji langkah WSU yang membuka cabang di Indonesia, memberikan kesempatan bagi banyak mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman internasional tanpa harus pergi jauh dari rumah.

Ia juga berbicara tentang kemudahan yang ditawarkan oleh WSU Indonesia---biaya yang lebih terjangkau namun dengan kualitas pendidikan yang setara dengan kampus di Australia. "Bayangkan, dengan biaya yang jauh lebih rendah, sekitar 150 juta rupiah, Anda bisa mendapatkan pendidikan berkelas dunia," ujar Emil sambil tersenyum kepada para calon mahasiswa. Kata-katanya disambut dengan antusias oleh para undangan yang mulai membayangkan peluang besar ini.

ARF, 2024
ARF, 2024
lain Emil, hadir pula Prof. Debbora, seorang pejabat research dari Western Sydney yang terbang langsung dari Australia untuk menghadiri acara ini. Dengan lugas, Prof. Debbora menyampaikan bahwa WSU bukan hanya hadir untuk memberikan pendidikan, tetapi juga untuk mendorong riset dan inovasi. "Kami di sini untuk bekerja sama dengan universitas-universitas lokal di Indonesia. Bersama-sama, kita dapat menciptakan penelitian yang dapat berdampak langsung pada masyarakat," jelasnya. Kehadiran pejabat konsulat Australia juga memberikan nuansa diplomatik yang kuat dalam acara tersebut, memperlihatkan betapa pentingnya kolaborasi antara kedua negara.
Setelah sambutan dari para tamu penting, acara dilanjutkan dengan tur kampus. Ari, Executive Secretary dari WSU Indonesia, dengan ramah memandu para undangan berkeliling kampus yang terletak di lantai tertinggi Pakuwon Tower. "Fasilitas yang kami tawarkan di sini semuanya berstandar internasional," kata Ari sambil menunjukkan ruang-ruang kelas yang luas dan modern. Kelas-kelas tersebut dilengkapi dengan teknologi canggih yang dipersembahkan oleh CISCO, dua layar cerdas yang memungkinkan mahasiswa berinteraksi langsung dengan dosen di Australia secara real-time. Teknologi ini memberikan sensasi belajar yang unik dan menambah dimensi baru dalam dunia perkuliahan.

Ari juga menyebutkan bahwa keindahan Surabaya dapat dinikmati dari hampir setiap sudut kampus ini. "Dari sini, Anda bisa melihat Surabaya dari ketinggian. Bahkan, Jembatan Suramadu bisa terlihat jelas dari salah satu ruangan kelas kami. Tidak banyak kampus yang menawarkan pemandangan seindah ini," ucapnya dengan bangga.

Selain fasilitas yang mumpuni, WSU Indonesia juga menawarkan pengalaman perkuliahan yang sama dengan yang diberikan di kampus utama di Sydney. "Meskipun Anda berada di Indonesia, kualitas yang kami tawarkan sama persis dengan yang ada di Australia. Ini adalah kesempatan besar untuk mendapatkan pendidikan internasional tanpa harus meninggalkan negeri ini," lanjut Ari. Tagline mereka, "Menghadirkan World Class University di Indonesia," benar-benar terasa dalam setiap aspek kampus ini.

Tur kampus berakhir di sebuah ruangan yang menawarkan pemandangan Surabaya yang menakjubkan. Di sana, para undangan berkesempatan berdiskusi lebih lanjut tentang peluang kolaborasi dan kerja sama. Hadir pula beberapa pejabat dari universitas-universitas ternama di Jawa Timur, termasuk UIN Sunan Ampel, yang turut serta dalam acara ini. Kehadiran mereka menandakan bahwa WSU Indonesia tidak hanya ingin berdiri sendiri, tetapi juga ingin bersinergi dengan institusi lokal untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

ARF, 2024
ARF, 2024
Melalui acara ini, WSU Indonesia memperlihatkan bahwa mereka tidak sekadar hadir untuk menawarkan program perkuliahan, tetapi juga untuk membuka peluang-peluang baru bagi generasi muda Indonesia. Dengan biaya yang lebih terjangkau dan fasilitas yang setara dengan kampus utama di Australia, WSU Indonesia menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin mendapatkan pendidikan internasional tanpa harus meninggalkan tanah air.
Ketika acara berakhir, suasana penuh harapan dan optimisme tampak di wajah para undangan. Para mahasiswa baru pun merasa lebih yakin bahwa mereka telah membuat pilihan yang tepat. "Hemmm... mantap juga nih," gumam seorang mahasiswa sambil menatap pemandangan Jembatan Suramadu dari balik jendela.

Acara pembukaan ini, meskipun sederhana, berhasil menyampaikan pesan penting: bahwa pendidikan kelas dunia kini bisa diakses tanpa harus pergi jauh, dan bahwa sinergi antarbangsa bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa. Western Sydney University Indonesia tidak hanya hadir di Surabaya, tetapi juga membawa semangat globalisasi dan kolaborasi untuk masa depan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun