Dalam model manajemen seperti ini, pengabaian terhadap kepentingan masyarakat umum menjadi hal yang biasa. Pemerintah hanya memperhatikan kelompok-kelompok tertentu yang dekat dengan kekuasaan atau yang memiliki keterkaitan pribadi dengan pemimpin. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dan layanan publik, serta menurunkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Untuk mencegah terjadinya pemerintahan dengan manajemen autopilot, peran berbagai pihak sangat diperlukan. Akademisi dari perguruan tinggi dapat berkontribusi dengan memberikan masukan dan analisis kritis terhadap kebijakan dan program yang diusulkan oleh pemerintah daerah. Mereka dapat membantu mengidentifikasi potensi dan tantangan yang ada, serta merumuskan strategi yang lebih realistis dan berbasis data.
Selain itu, alumni perguruan tinggi yang memiliki inovasi dan kreativitas juga dapat berperan dalam menciptakan solusi yang tepat guna bagi daerah. Pengalaman dan pengetahuan mereka, baik dari dalam maupun luar negeri, dapat menjadi aset berharga dalam merancang program-program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Komunitas yang sadar akan lingkungan dan haknya juga memiliki peran penting. Masyarakat yang madani, yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap keadaan sekelilingnya, dapat menjadi "penunjuk arah" seperti lampu di landasan pacu bandara. Mereka dapat memberikan panduan dan arahan kepada pemerintah daerah dalam membuat kebijakan yang lebih adil dan berpihak pada kepentingan umum.
Pilkada Bersama 2024 merupakan momentum penting untuk memilih pemimpin yang benar-benar memahami dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, fenomena visi dan misi yang kurang membumi, dominasi elit partai, dan ancaman manajemen autopilot adalah tantangan yang harus dihadapi.Â
Peran aktif akademisi, alumni perguruan tinggi, dan komunitas sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya pemerintahan yang hanya berfokus pada pencitraan dan pelaporan tanpa memperhatikan kebutuhan nyata masyarakat. Dengan partisipasi yang lebih luas dari berbagai pihak, diharapkan Pilkada Bersama 2024 dapat menghasilkan pemimpin yang kompeten, adil, dan mampu membawa daerah menuju kemajuan yang nyata dan berkelanjutan. Jangan sampai pilkada serentak menawarkan kucing dalam karung untuk dipilih oleh masyarakat agar menjadi pemimpin mereka.