Sebagai contoh, jika khutbah minggu ini membahas tentang pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menggunakan pesan ini untuk mengevaluasi bagaimana kita telah bersikap jujur selama seminggu terakhir. Apakah ada hal-hal yang perlu diperbaiki? Apakah ada situasi di mana kita bisa lebih jujur? Dengan demikian, khutbah Jumat menjadi panduan praktis yang membantu kita untuk selalu berada di jalan yang benar.
Singkat kata, Khutbah Jumat adalah momen penting bagi umat Muslim untuk mendengarkan nasihat agama dan ajaran moral. Namun, banyak jamaah merasa kantuk atau tertidur selama khutbah. Fenomena ini bisa dijelaskan oleh beberapa faktor: kenyamanan ritual, kelelahan dari kehidupan sehari-hari, dan keterlenaan suasana khutbah. Kenyamanan fisik dan spiritual dalam masjid membuat tubuh rileks dan memicu rasa kantuk. Kelelahan akibat tekanan hidup modern juga berperan, terutama karena Jumat adalah hari kerja terakhir. Khutbah yang disampaikan dengan nada tenang dan ritmis dapat membuat jamaah masuk ke kondisi meditatif dan akhirnya mengantuk. Meski demikian, khutbah Jumat tetap penting sebagai waktu untuk refleksi diri dan alat kontrol kehidupan, membantu umat Muslim mengevaluasi dan memperbaiki diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H