Menempuh program doktoral di Curtin University adalah perjalanan yang penuh tantangan, pembelajaran, dan tentu saja, persahabatan yang abadi. Achmad Room Fitrianto, seorang mahasiswa doktoral di Curtin University, membangun hubungan yang erat dengan sesama mahasiswa dan komunitas di kampus.Â
Salah satu persahabatan yang paling berkesan adalah dengan Asif Iqbal Siddiqui. Bersama-sama, mereka mendirikan Curtin Club Dansa, sebuah klub yang tidak hanya berfokus pada tari, tetapi juga menjadi wadah untuk berbagi budaya dan membangun komunitas yang erat di kampus.
Curtin University Postgraduate Student AssociationSelain aktif di Curtin Club Dansa, Achmad Room Fitrianto juga terlibat aktif dalam Curtin University Postgraduate Student Association (CUPSA) sebuah Assosiasi dalam lingkungan Student Guild di Curtin University.Â
Pada tahun 2014-2015, Achmad terpilih sebagai presiden CUPSA, membawa visi untuk memperkuat hubungan antar mahasiswa pascasarjana di Curtin. Sebagai president terpilih, mewakili mahasiswa di beberapa dewan universitas, seperti ; University Teaching  and Learning Centre( UTLC), University Graduates Studies Council (UGSC), Human Development and Research Management Working Party  and Access & Equity Committee. Â
Terlibat  dalam  beberapa dewan universitas tersebut secara langsung dan tidak langsung akan memberikan pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam mengelola universitas secara  modern seperti yang dilakukan oleh  Curtin University Bersama rekan-rekannya seperti Robin Iftechar, Md. Aminul Haque, Aditya, dan Nadine Gibbon, Achmad berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung bagi mahasiswa pascasarjana. CUPSA tidak hanya menjadi platform untuk advokasi, tetapi juga tempat untuk berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan akademik.
Kehangatan di Faculty of Humanities
Di Faculty of Humanities, Achmad menemukan komunitas yang hangat dan penuh semangat. Research hub and kitchen menjadi tempat favorit bagi mahasiswa untuk berkumpul, berbagi makanan, dan berdiskusi tentang berbagai topik.Â
Mahasiswa seperti Yirga Gellow, Haidar, Hosein Mohamadi, Ani Windiarti, dan Ani Susana sering berkumpul di sana, menciptakan suasana kekeluargaan yang mengurangi tekanan akademik. Kehangatan dan kebersamaan ini membuat masa studi menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.
Curtin Indonesia Muslim Student Association (CIMSA)Sebagai mahasiswa Muslim di Curtin, Achmad Room Fitrianto juga aktif dalam Curtin Indonesia Muslim Student Association (CIMSA).Â
Bersama Cut Aja, Mohammad Abdul Kobir, Joni Andriansa, Khaerudin Kiramang, Ilham Alimin, Fitri, Ade, Asri Samsu, Heru, dan masih banyak lainnya mereka bergerak bersama membangun charity untuk pelajar di Indonesia.Â
Kegiatan penggalangan dana ini bekerja sama dengan Warung Ade yang terkenal dengan baksonya, Bu Umi Khomsa dengan tempe dan kue-kue tradisionalnya, serta Mas Rudianto dari Bintang Cafe yang menyediakan makanan khas Indonesia. Melalui kegiatan ini, CIMSA tidak hanya membantu pelajar di Indonesia, tetapi juga mempererat persaudaraan antar anggota komunitas Indonesia di Perth.
Kenangan di Murdoch University
Sebelum menempuh program doktoral di Curtin, Achmad Room Fitrianto adalah alumni program Master Kebijakan Publik di Murdoch University. Selama di Murdoch, Achmad aktif di Murdoch University Indonesian Students Association (MUISA).Â
Bersama teman-teman seperti Kunaifi, Abrianta, Erwin, Putri, Ojik, Jefri, Kang Dadang, dan Teh Mudi, Achmad terlibat dalam berbagai kegiatan mahasiswa yang memperkaya pengalaman akademik dan sosialnya. Di era yang sama, beberapa teman seperti Airlangga Pribadi, Diswandi, Pak Tri, Kang Asep, Petrus Bulu, Rafi, Nadhia, Ita, dan lainnya juga menempuh program doktor di Murdoch, menciptakan komunitas yang saling mendukung.
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia
Achmad Room Fitrianto juga aktif dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA), sebuah organisasi yang menghubungkan mahasiswa Indonesia di seluruh Australia.Â