Indonesia Juli 2020, sensus penduduk baru saja dilakukan dan hasilnya, populasi Indonesia hanya naik 10 ribu jiwa dari sensus sebelumnya tahun 2010. Kok bisa laju penduduk ditekan serupa itu? Apakah ini keberhasilan program KB baru pemerintah? Bisa diduga dengan pertumbuhan penduduk yang terkendali pasti kualitas hidup penduduk Indonesia makin ok.
Tapi ternyata tidak begitu, lihatlah muka-muka suram dan penuh dg kejenuhan itu. Serasa tidak ada gairah di wajah mereka. Setelah diselidiki dengan seksama ternyata penyebab kejenuhan itu karena penduduk Indonesia rata-rata sangat jarang berhubungan seks! Menurut sensus yang lain lagi ternyata sejak 10 tahun lalu, rakyat Indonesia menjadi sangat mengurangi hubungan seksual mereka dan menjadi super waspada ketika harus berhubungan seks. Bagi yang kaya dan punya banyak uang, mereka akan terbang sebentar ke Singapura atau Bangkok hanya supaya dapat berhubungan seks dengan hati tenang.
Apa pasal? Ini semua bermula pada tahun 2010 yang lalu ketika ada rekaman klip video dari tiga orang 'mirip' artis terkenal dimana mereka terlihat sedang berhubungan seks di dalam klip tersebut. Sebetulnya klip itu hanya tersebar di dunia maya. Pada masa itu akses internet belum masuk sampai ke desa-desa seperti sekarang dan besarnya bandwith yang tersedia terbatas. Artinya, mungkin hanya sebagian kecil orang saja yang sebetulnya punya potensi melihat video tersebut. Namun karena acara-acara di TV saat itu (kerap disebut infotaintment - information and entertainment) setiap jamnya mengangkat kasus tersebut, maka setiap orang menjadi tahu akan peristiwa itu. Ditambah para pejabat ketika itu (waktu itu popularitas pejabat masih ditentukan dari image yang ditampilkannya seolah-olah baik di depan publik, bukan dari prestasinya. Istilahnya Jaim - jaga image) berlomba-lomba mengeluarkan kutukan kepada artis-arits yang mirip pemain di videoklip tersebut, maka seluruh penduduk Indonesia tertarik untuk melihat klip tersebut. Mereka lantas berusaha memperoleh klip itu dari teman, tetangga, saudara, warnet dll.
Setelah seluruh rakyat bisa menonton klip tersebut karena promosi dari acara TV dan tokoh masyarakat, mulailah tokoh-tokoh masyarakat tersebut mengeluh soal moral bangsa yang merosot karena klip tersebut. Kutukan-kutukan berhamburan, bahkan sampai presiden sendiri merasa perlu mengutarakan keprihatinannya. Menurut sejumlah sumber yang terpercaya, klip tersebut sebetulnya dibuat untuk dokumentasi pribadi, dan bisa tersebar ke umum karena ada orang-orang tertentu yang sengaja menyebarkannya. Bisa jadi orang tersebut ada dendam dg artis yang bersangkutan, bisa saja iseng, bahkan ada yang menduga klip itu disebarkan karena kepentingan politik untuk mengalihkan isu. Ada kemungkinan penyebarnya adalah seorang pencuri (karena laptop sang artis sebelumnya hilang). Jadi sebetulnya cukup penting bagi masyarakat untuk tahu siapa yang menyebarkan klip itu dan apa motifnya. Pemerasankah? Pengalihan isukah? Dendam pribadikah?
Tentu mencari penyebarnya adalah perkara sulit, yg paling gampang ya menangkap si artis yg ada di klipnya tersebut. Dan karena orang mau main gampang dan karena ada tuntutan moral dari pembesar-pembesar negara, maka si artislah yang kemudian jadi tersangka. Yang menyebarkan klip tersebut hanya sekilas disebutkan dan tidak pernah diinformasikan dengan terbuka ke publik siapa dan mengapanya.
Rupanya banyak orang belajar dari hal itu; mereka belajar kalau ingin menjatuhkan lawan atau orang lain, sebarkanlah rekaman seks mereka. Sejak saat itu orang mulai secara diam-diam membongkar data-data orang lain. Mereka mencari software2 yg mampu mengambil gambar di HP orang lain secara diam-diam pakai blue tooth. Mereka mulai membongkar hard disc lawan politiknya, mereka mencuri flash disc tetangganya yang bawel, membongkar facebook teman sekelasnya yang centil. Semua dilakukan supaya ada klip ngeseks yg bisa ditemukan dan kemudian disebarkan. Toh tetangganya atau lawan politiknya yg akan ditangkap, bukan penyebarnya.
Kalau mereka tidak bisa menemukan klip yg dicari krn tetangga atau lawan politiknya memang tidak pernah merekam adegan seks mereka, maka mereka mulai diam-diam memvideokan adegan seks tetangga mereka. Pokoknya diusahakan bagaimana caranya supaya mereka punya rekaman lawan politiknya sedang nge-seks. Kalau tak ada adegan seks, adegan ganti baju di kamar mandi atau adegan masturbasi bolehlah disebar.
Akhirnya mulai banyak klip-klip sensual beredar di dunia maya, ada klip-klip dari tokoh politik sedang nge-seks bersama selingkuhannya di sebuah hotel, ada klip dari seorang pengusaha sedang oral seks di lift sebuah apartemen, ada klip seorang artis sedang mandi di kali di tengah-tengah syuting film horor dan seterusnya.
Hampir setiap minggu ada klip baru, dan orang yg ditayangkan di klip selalu memperoleh hujatan dari para pemimpin yg bermoral, akhirnya mereka selalu ditahan. dan hampir setiap minggu pula ada razia HP di sekolahan. Bahkan sampai-sampai murid-murid tidak tahu lagi video klip mana yg dimaksud; "Gw aja belum denger ada klip artis mandi di kali, kok udah ada razianya?", begitu komentar salah seorang murid. Tentu setelah razia dia malah berupaya mencari klip tersebut krn penasaran, knp sampai ada razia karenanya. Sementara itu HP-HP para guru tentu tidak di razia.
Bahkan ada beberapa kasus dimana suami-istri sah klipnya juga beredar di publik. Tentu hubungan seksnya sah, tp mereka tetap didakwa telah mengedarkan barang pornografi.
Akhirnya orang jadi was-was untuk berhubungan seks, mereka takut akan ada kamera tersembunyi merekam aktifitas mereka setiap saat. Apalagi tehnologi telah memungkinkan orang membuat kamera yang bentuknya seperti bolpen, seperti kacamata, seperti boneka, bunga lukisan dan lain-lain.