Mohon tunggu...
Muhamad Ikbal
Muhamad Ikbal Mohon Tunggu... -

wayang yg sdang di peragakan dalam balutan cermin dgn menampakan topeng untuk memerankan apa yg harus di lakukan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berbicara "yang Lain" dengan Jiwa 1, 2, dan 3

9 November 2012   01:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:44 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Yang lain mulai berbicara hal yang di pandang wajar.

Yang lain bilang kita bebas melakukan apa saja.

Yang lain menawarkan rasa senang dan kebahagiaan.

Yang lain memberikan kenangan yang selalu di bilang itu adalah pelajaran untuk jadi lebih baik.

Yang lain memperlihatkan begitu membanggakan nya meraih sebuah kesuksesan.

Namun tanpa di sadari yang lain pun mulai menutupi ruang.

Kewajaran yang di bicarakan oleh yang lain tak lebih dari sebuah batasan.

Kebebasan yang di bilang hanya sebuah rangka yang terlihat luas.

Rasa senang dan kebahagiaan yang di tawarkan di pertaruhkan dengan rasa sedih dan kecewa.

Kenangan yang di berikan oleh yang lain tak lebih dari sekedar bumbu penyedap.

Kebanggan yang di perlihatkan pun hanya pancingan agar ruang benar-benar tertutup rapih.

Siapa itu yang lain?

Yang lain membicarakan hal yang wajar, memberikan sebuah batasan.

Yang lain bilang kita bebas, bebas dalam rangka yang telah di susun.

Yang lain menawarkan rasa senang dan bahagia, di belakang nya rasa sedih dan kecewa sudah menanti.

Yang lain memberikan kenangan untuk pembelajaran, megajarkan sebuah pandangan yang terlalu polos.

Yang lain memperlihatkan kebanggan, menjaga jarak untuk lebih bijak.

Siapa itu yang lain?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun