Malam ini indah. Angin yang berhembus masih bersahabat. Namun perlahan jalan yang aku lalui mulai menarik cahaya kedalam bagiannya. Langkah kaki yang sudah mulai terasa berat. Rasa nya bagian tubuh sudah ingin merobohkan dirinya. Membuat pikiran fokus agar tubuh tetap sanggup untuk melanjutkan perjalanan memang tidak mudah. Yang tanpa sadar alur waktu membimbingku ke tempat ini. Akhirnya perasaan tenang itu datang, aku bisa merehatkan badan ini. Senyum kepuasanku di kala itu.
Aku mulai menghampiri gubuk yang tampak sudah rapuh. Entah siapa yang ada disana. Suasana mulai kurang bersahabat. Perasaan yang asalnya tenang dan lega kini mulai tak karuan. Dengan sedikit kebaranian aku mulai mendekat. "Ah sudahlah, kenapa pertanyaan2 tentang gubuk ini malah berputar terus dipikiranku. Membuat semuanya jadi tak nyaman saja. Aku hanya ingin beristirahat, tak ada maksud lain kan. Kenapa aku harus takut ?" , setidak nya pertentangan pikiran itu membuatku sedikit lebih tenang.
Gubuk ini mungkin sudah di tinggal lama oleh pemiliknya. Bagian luar sudah begitu rapuh, dalam nya pun sebagian besar sudah dipenuh dengan sarang laba-laba. Memang sudah tidak terawat. Seperti sebuah hal yang ingin menceritakan sesuatu. Gubuk ini seolah tersenyum. Namun karena sudah merasa lelah, aku pun tertidur.
****
Angin malam mulai membangunkan jiwa yang sedang nyaman tertidur. bagian kosong mulai hadir. Aku ingat waktu seorang anak kecil bercerita sesuatu kepadaku.
Dengan wajah yang polos dia berkata, "Apa kakak tau, kalau ruang ini tak beraturan ?"
"Kenapa kau bilang ruang ini tak beraturan ?"
"Kadang ruang ini begitu luas, tapi juga bisa sangat sempit kak." Dia bercerita seolah dia melihat semuanya.
"Apa yang menyebabkan ruang ini menjadi seperti itu?"
"kakak sendiri." Wajahnya penuh keyakinan, walau tak bisa menutupi keluguannya.
"aku ? hey dik kemana kamu ? kamu masih belum menjelaskan semua nya."