Mohon tunggu...
Muhamad Ikbal
Muhamad Ikbal Mohon Tunggu... -

wayang yg sdang di peragakan dalam balutan cermin dgn menampakan topeng untuk memerankan apa yg harus di lakukan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Sidang Paripurna (Satu Makna yang Bisa Diambil)

30 Maret 2012   18:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:14 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Suatu sisi yang sama, dihadapkan dengan pihak yang memiliki kepercayaan dan pandangan yang berbeda.

itu lah keadaan nya, tak ada yang harus disalahkan. pihak disana yg ribut tertuntut untuk berlaku seperti itu. Bukan karena kehendak mereka.

dan pihak penonton terbawa suasana, menertawakan untuk kejadian disana yang terus ricuh. mempertanyakan, pihak yang berperan bertindak dengan tak seharusnya.

tanpa mlihat cermin yg memperlihatkan diri sndiri. Untuk ruang berbeda dengan inti yang sama, penonton pun tak jauh beda dengan yang sedang berperan sekarang.

dan intinya, mereka yang menertawakan dan menyalahkan para pemain peran disana. Sama dengan menjudge diri mereka sendiri dibalik layar cermin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun