Mengerti mbah. Oiya, satu lagi mbah, aku minta jadi orang kaya raya, tak perlu mengantre jadi kere. Apakah mbah bisa mengabulkan permintaanku?
Jika kamu meminta, mana mungkin kutolak, tetapi jangan terkejut atau kagetan, sebab semua yang instan ada risikonya. Tunggulah sebentar, kuucap mantera: "Sat set! wes hewes hewes whoosh!". Â
Maka jadilah kamu si kaya raya, instan jadi Menteri langsung duduk di pusat, sekaligus jadi orang penting di partai, Dekengan Pusat. Bukan dekengan dari pinggiran kali Angke.
Jadi tiga permintaanmu telah embah kabulkan, catat itu!
Baiklah mbah. Hanya saja, kemarin kok ada Menteri yang tiba tiba mampu menghilang, apakah mbah terlibat?
Di zaman serba instan, segalanya bisa mungkin. Jangan mudah heran atau gumunan. Tak perlu bertapa lama di gunung Kawi untuk menjadi sakti. Untuk sat set, bat bet menghilang dalam sekejab, itu mudah. Jadilah orang pusat. Itu saja kuncinya. Gak usah repot repot.
Eits, maaf mbah, tapi tapi ini kok tiba-tiba ada yang mengganjal, mbah?
Mengganjal bagaimana?
Nganu mbah, sebenarnya saya malu mengatakan. Ini saya kok mendadak prostat, mbah. Malu rasanya jadi orang kaya model saya, kok kena prostat. Mbah bisa sembuhkan saya?
Oo kalau itu, kamu terlalu semberono, mbah kan sudah bilang pulang saja ke rumah, jangan keluyuran. Kamu kemarin dikejar oleh KPK, ealah kamu malah lari sana sini, ya prostatmu kumat.
Soal itu, mbah tidak bisa atasi. Sebab itu tergolong penyakit orang pinggiran. Kamu terlampau banyak foya foya di masa mudamu. Dan itu derita kamu. Nikmati saja. Gak usah repot repot.
Sejeda kemudian, tetiba angin berhembus wass wuss wass whoosh! dan semuanya lalu lenyap dalam sekejab. Hanya semacam kabut putih yang kelihatan.