Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

7 Potensi Kerawanan DPT Pemilu 2024 Basis Online dan Solusinya

22 Juli 2023   12:38 Diperbarui: 22 Juli 2023   16:23 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi daftar pemilih tetap (image by canva.com) 

7 Potensi Kerawanan DPT Pemilu 2024 Basis Online dan Solusinya 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. Penetapan DPT dilakukan melalui Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Tingkat Nasional Pemilu Tahun 2024, di Gedung KPU, Minggu (2/7/2023). Dikutip dari laman resmi KPU,  https://www.kpu.go.id/berita/

Cara Cek Terdaftar di DPT atau Tidak

Untuk memastikan apakah kamu terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilihan umum mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyediakan dua cara yang mudah dan praktis. Kamu dapat melakukan pengecekan status keanggotaan DPT melalui situs resmi KPU di infopemilu.kpu.go.id atau dengan mengakses langsung laman cekdptonline.kpu.go.id. 

Langkah-langkah untuk melakukan pengecekan status keanggotaan DPT adalah sebagai berikut:

Akses Situs KPU atau cekdptonline.kpu.go.id: Buka peramban web di perangkatmu dan kunjungi situs resmi KPU di infopemilu.kpu.go.id. Alternatifnya, kamu juga dapat langsung mengakses laman cekdptonline.kpu.go.id.

Antarmuka dan Navigasi Simpel: Laman cekdptonline.kpu.go.id memiliki antarmuka dan navigasi yang sederhana dan mudah dipahami. Ini akan memudahkan kamu untuk melakukan pengecekan dengan cepat dan tanpa kesulitan.

Masukkan Data yang Dibutuhkan: Pada laman cekdptonline.kpu.go.id, kamu akan diminta untuk memasukkan beberapa data yang diperlukan untuk melakukan pengecekan. Data yang biasanya diminta meliputi nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau nomor Kartu Keluarga (KK).

Cek Status DPT dan Lokasi TPS: Setelah memasukkan data yang sesuai, kamu dapat mengecek status keanggotaan DPT kamu dengan mudah. Selain itu, laman tersebut juga akan memberikan informasi mengenai lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) tempatmu mencoblos pada hari pemilihan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat dengan mudah memastikan apakah kamu sudah terdaftar sebagai anggota DPT atau belum. Pastikan kamu melakukan pengecekan status sebelum hari pemilihan untuk memastikan hak suaramu dapat diwujudkan dengan tepat dan tanpa hambatan.

Pentingnya DPT dalam Proses Pemilu

DPT (Daftar Pemilih Tetap) atau dalam beberapa negara juga dikenal sebagai DPTb (Daftar Pemilih Tetap Berkelanjutan) adalah daftar yang berisi nama-nama warga negara yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum atau pemilu di negara Indonesia.

Ulasan singkat ini memberi catatan penulis tentang potensi kelemahan atau kerawanan DPT Pemilu 2024 yang disajikan berbasis online, dan beberapa solusi antisipasinya. Mari penulis ajak menelusuri masalahnya lebih dekat lagi. 

DPT penting dalam proses pemilu, alasannya antara lain: 

Menjamin hak suara: DPT memastikan bahwa setiap warga negara yang memenuhi syarat memiliki hak untuk memberikan suara mereka dalam pemilihan umum. Ini merupakan salah satu asas demokrasi, di mana warga negara memiliki hak untuk memilih wakil-wakilnya dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan negara.

Mencegah pemilih ganda atau pemilih fiktif: DPT membantu dalam mengidentifikasi pemilih ganda atau pemilih fiktif. Dengan adanya DPT, petugas pemilu dapat memverifikasi identitas setiap pemilih dan memastikan bahwa hanya satu suara yang diberikan oleh setiap pemilih yang memenuhi syarat.

Transparansi dan akuntabilitas: DPT merupakan alat penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilu. Daftar ini bisa diakses dan diawasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk calon-calon dan lembaga pemantau pemilu, sehingga meminimalkan kemungkinan adanya manipulasi dan kecurangan.

Perencanaan dan penyelenggaraan yang efisien: DPT membantu dalam perencanaan dan penyelenggaraan pemilu secara efisien. Dengan mengetahui jumlah pemilih potensial, lembaga pemilu dapat mengalokasikan sumber daya yang tepat, seperti bilik suara, petugas pemilu, dan logistik lainnya, sehingga pemilu dapat berjalan dengan lancar.

Menjaga legitimasi hasil pemilu: Kehadiran DPT yang akurat dan dipercayai oleh masyarakat membantu menjaga legitimasi hasil pemilu. Ketika pemilu dianggap adil dan jujur, maka hasilnya  mudah diterima oleh semua pihak, dan warga negara akan lebih percaya pada sistem demokratis negara mereka.

Namun, perlu dicatat bahwa meskipun DPT sangat penting, tetapi kesuksesan proses pemilu juga bergantung pada beberapa faktor penting lain yang saling terkait, seperti: integritas pemangku kepentingan, penerapan hukum pemilu yang adil, kebebasan media, serta partisipasi aktif dari masyarakat dalam pemilihan wakil mereka. Mengapa demikian? Mari menelisik lebih dalam beberapa faktor itu.

Integritas Pemangku Kepentingan: Integritas pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemilu, KPU dan Bawaslu, partai politik, calon, dan petugas pemilu, sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik dalam proses pemilu. 

Ketika pemangku kepentingan beroperasi dengan integritas dan berpegang pada prinsip-prinsip etika, warga negara cenderung lebih percaya dan mendukung keabsahan hasil pemilu.

Penerapan Hukum Pemilu yang Adil: Hukum pemilu yang adil dan tegas merupakan landasan untuk menjaga integritas pemilu. Hukum yang konsisten dan berlaku sama bagi semua pihak memastikan bahwa pemilu berjalan secara adil dan transparan. 

Ketika hukum diterapkan dengan baik, potensi kecurangan atau manipulasi dapat diminimalkan, dan warga negara percaya bahwa setiap suara dihargai dan dihitung dengan benar.

Kebebasan Media: Kebebasan media untuk Memberikan Informasi Obyektif, merupakan salah satu pilar demokrasi yang penting. Media yang independen dan bebas dari tekanan politik dapat menyampaikan informasi yang obyektif dan mendalam tentang para calon, isu-isu politik, dan proses pemilu secara keseluruhan. 

Hal ini membantu pemilih untuk membuat keputusan yang cerdas dan terinformasi saat memilih wakil mereka.

Partisipasi Aktif dari Masyarakat: Partisipasi aktif masyarakat adalah inti dari demokrasi yang sehat. Ketika warga negara terlibat secara aktif dalam pemilihan wakil mereka, pemilu mencerminkan suara mayoritas dan memungkinkan perwakilan yang lebih baik bagi kepentingan masyarakat luas. 

Partisipasi masyarakat juga memperkuat legitimasi proses pemilu, karena warga negara merasa memiliki peran dalam menentukan masa depan negara mereka.

Jika salah satu faktor di atas kurang atau lemah, proses pemilu dapat terganggu dan mengarah pada hasil yang kurang meyakinkan.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga integritas pemangku kepentingan, menerapkan hukum pemilu yang adil, memastikan kebebasan media, dan mendorong partisipasi aktif dari masyarakat untuk menciptakan pemilu yang demokratis, adil, jujur dan diakui oleh semua pihak.

Kembali ke soal DPT

Seperti kita ketahui bersama bahwa DPT dapat  diakses oleh setiap warga negara melalui sistem online. Menurut penulis, sistem DPT berbasis online memiliki potensi kelemahan keamanan data yang perlu diperhatikan.

Tak bisa dipungkiri, bahwa penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemilu telah membawa manfaat besar dalam meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas, tetapi juga membuka potensi risiko terhadap keamanan data.

 Sedikitnya ada tujuh potensi kelemahan keamanan data DPT, antara lain:

Satu. Serangan siber: Sistem DPT online rentan terhadap serangan siber, seperti serangan DDoS (Distributed Denial of Service), hacking, dan peretasan data. Jika pelaku jahat berhasil meretas sistem, mereka dapat mengakses dan mengubah data pemilih, bahkan menghapus atau menambahkan nama pemilih secara ilegal.

Dua. Pencurian data: Data pemilih yang tersimpan dalam sistem online dapat menjadi target pencurian data. Jika data pemilih jatuh ke tangan yang salah, informasi pribadi dan sensitif tentang warga negara dapat disalahgunakan untuk tujuan jahat, seperti penipuan identitas.

Tiga. Kekurangan enkripsi: Jika sistem DPT online tidak menggunakan enkripsi yang kuat, data pemilih yang dikirimkan atau disimpan dalam basis data dapat terbuka dan mudah diakses oleh pihak yang tidak berwenang.

Empat. Keaslian data pemilih: Ada risiko bahwa data pemilih yang dimasukkan ke dalam sistem online tidak valid atau terverifikasi dengan benar. Pemilih fiktif atau data pemilih ganda dapat diinjeksikan ke dalam sistem, mengganggu integritas daftar pemilih.

Lima. Pengaruh luar: Sistem DPT online dapat menjadi target pengaruh dari pihak-pihak eksternal yang mencoba memanipulasi atau mempengaruhi data pemilih untuk keuntungan politik atau kepentingan lainnya.

Enam. Keterbatasan literasi teknologi: Beberapa pemilih mungkin tidak akrab dengan teknologi atau kurang memahami langkah-langkah keamanan online. Hal ini dapat menyebabkan mereka menjadi lebih rentan terhadap penipuan atau serangan phishing yang berusaha mendapatkan informasi pribadi.

Tujuh. Kesalahan manusia: Terkadang, kelemahan keamanan datanya mungkin disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) , seperti ketidakhati-hatian petugas pemilu dalam mengelola data atau mengakses sistem dengan perangkat yang tidak aman.

Beberapa Saran Solusi

Kita semua tidak ingin beberapa potensi kelemahan sistem DPT berbasis online terjadi pada pemilu kita di Februari 2024 nanti. Untuk mengatasi tujuh potensi kerawanan DPT yang telah disebutkan sebelumnya, berikut adalah beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:

Keamanan Sistem dan Jaringan:

- Menggunakan sistem keamanan yang canggih dan terbaru untuk melindungi infrastruktur online dari serangan siber, seperti firewall, sistem deteksi intrusi, dan enkripsi data.

- Melakukan audit keamanan secara berkala untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi kerentanannya.

Perlindungan Data Pemilih:

- Mengimplementasikan prosedur keamanan ketat untuk melindungi data pemilih dari pencurian atau akses oleh pihak yang tidak berwenang.

- Mengenkripsi data pemilih saat penyimpanan maupun pengiriman melalui jaringan.

Verifikasi Identitas Pemilih:

- Memastikan bahwa setiap pemilih diverifikasi dengan benar sebelum dimasukkan ke dalam DPT online.

- Mengintegrasikan sistem DPT dengan basis data kependudukan atau otoritas lain untuk memverifikasi identitas pemilih dengan akurat.

Sistem Anti Pemilih Ganda:

- Menggunakan teknologi biometrik atau metode identifikasi unik lainnya untuk mencegah pemilih ganda dalam DPT online.

- Menyelenggarakan pemeriksaan berulang pada data pemilih untuk mengidentifikasi dan menghapus duplikat.

Keamanan Akses:

- Memastikan bahwa akses ke sistem DPT online hanya diberikan kepada pihak yang berwenang dan menggunakan mekanisme otentikasi yang kuat.

- Memberlakukan kebijakan akses yang tepat, dengan hak akses yang sesuai untuk setiap tingkatan pengguna.

Edukasi Pemilih:

- Melakukan kampanye edukasi kepada pemilih tentang pentingnya menjaga keamanan data pribadi mereka dan bagaimana mengenali serangan phishing atau penipuan online.

- Memberikan panduan kepada pemilih tentang cara mengakses dan menggunakan sistem DPT dengan aman.

Mengatasi Human Error:

- Melakukan pelatihan reguler bagi petugas pemilu dalam pengelolaan data dan akses ke sistem DPT online.

- Memiliki prosedur yang jelas dan ketat dalam pengelolaan data untuk menghindari kesalahan manusia yang berpotensi merusak integritas DPT.

Audit Independen: 

- Melibatkan pihak independen, seperti ahli keamanan siber atau lembaga pemantau pemilu, untuk melakukan audit dan verifikasi atas keamanan dan keabsahan DPT online secara berkala.

Penegakan Hukum yang Ketat:

- Menetapkan undang-undang dan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran keamanan data dalam konteks pemilu.

- Mengawasi dan mengusut tuntas setiap pelanggaran keamanan data yang terjadi.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah di atas, diharapkan bahwa potensi kerawanan DPT online dapat diperkecil, sehingga sistem ini dapat berjalan dengan lebih aman, andal, dan tepercaya dalam mendukung proses pemilu.

Catatan Akhir

Sekali lagi, menurut catatan penulis, soal DPT berbasis online adalah hanya salah satu elemen penting dalam proses pemilu. Ada tujuh potensi kelemahan atau kerawanan sistem ini, dan ada beberapa solusi yang bisa dipakai mengantisipasi. 

Tetapi tidak kalah penting juga, jangan diabaikan faktor lainnya yang saling terkait, seperti: integritas penyelenggara pemilu, penerapan hukum pemilu yang adil, kepastian kebebasan media, dan partisipasi aktif masyarakat untuk menciptakan pemilu yang demokratis, jujur dan adil.

Jika salah satu faktor di atas kurang atau lemah, menurut penulis proses pemilu dapat terganggu dan mengarah pada hasil yang kurang meyakinkan. Semoga pesta demokrasi 2024 di Indonesia berjalan baik, bermutu dan lancar.  Semoga.

Selesai    * penulis adalah mantan mahasiswa Fisipol UGM. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun