Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menebak Arah Koalisi Politik 2024, Belajar dari Plato

21 Juni 2023   12:04 Diperbarui: 22 Juni 2023   09:36 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi patung Plato (sumber gambar: Worldhistory.org ) 

Dalam suatu koalisi, partai-partai dengan pandangan politik yang beragam dapat bekerja sama untuk menghasilkan kebijakan yang mencerminkan kepentingan masyarakat secara lebih luas.

Ini memungkinkan terciptanya pemerintahan yang lebih inklusif dan memastikan bahwa suara berbagai kelompok didengar dalam proses pengambilan keputusan politik.

Memperluas cakupan kekuatan politik: Dalam beberapa kasus, partai politik yang lebih kecil atau baru dapat memanfaatkan koalisi politik untuk memperluas cakupan kekuatan politik mereka.

Dengan bergabung dengan partai lain, partai yang lebih kecil dapat memiliki akses ke sumber daya, dukungan, dan basis pemilih yang lebih besar, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk berperan dalam pembentukan kebijakan dan pemilihan umum.

Stabilitas politik: Koalisi politik dapat memberikan stabilitas politik yang lebih besar dalam sistem politik yang kompleks.

Dengan memiliki dukungan yang lebih luas dan mempertimbangkan berbagai kepentingan, koalisi politik dapat mengurangi ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh perubahan pemerintahan yang sering terjadi dalam sistem satu partai.

Namun, penting juga untuk dicatat bahwa koalisi politik juga dapat memiliki tantangan dan kompromi, serta risiko ketegangan internal.

Keberhasilan koalisi politik tergantung pada kemampuan para pihak yang terlibat untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan menjaga kesepakatan bersama guna mencapai tujuan yang telah disepakati.

Study Kasus Koalisi Politik: Berhasil dan Gagal

Salah satu contoh kasus dalam pemilu di Indonesia adalah pemilu presiden tahun 2014. Dalam pemilu tersebut, terbentuklah koalisi politik antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Koalisi ini dikenal dengan sebutan Koalisi Merah Putih.

Koalisi Merah Putih tersebut membentuk aliansi untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari PDIP, yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Koalisi ini melibatkan partai-partai dengan latar belakang politik dan ideologi yang berbeda.

Pada pemilu presiden 2014, Koalisi Merah Putih berhasil meraih kemenangan dengan Joko Widodo dan Jusuf Kalla terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. Koalisi ini menjadi contoh sukses dari kerjasama partai-partai yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama dalam pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun