Dalam suatu koalisi, partai-partai dengan pandangan politik yang beragam dapat bekerja sama untuk menghasilkan kebijakan yang mencerminkan kepentingan masyarakat secara lebih luas.
Ini memungkinkan terciptanya pemerintahan yang lebih inklusif dan memastikan bahwa suara berbagai kelompok didengar dalam proses pengambilan keputusan politik.
Memperluas cakupan kekuatan politik: Dalam beberapa kasus, partai politik yang lebih kecil atau baru dapat memanfaatkan koalisi politik untuk memperluas cakupan kekuatan politik mereka.
Dengan bergabung dengan partai lain, partai yang lebih kecil dapat memiliki akses ke sumber daya, dukungan, dan basis pemilih yang lebih besar, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk berperan dalam pembentukan kebijakan dan pemilihan umum.
Stabilitas politik: Koalisi politik dapat memberikan stabilitas politik yang lebih besar dalam sistem politik yang kompleks.
Dengan memiliki dukungan yang lebih luas dan mempertimbangkan berbagai kepentingan, koalisi politik dapat mengurangi ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh perubahan pemerintahan yang sering terjadi dalam sistem satu partai.
Namun, penting juga untuk dicatat bahwa koalisi politik juga dapat memiliki tantangan dan kompromi, serta risiko ketegangan internal.
Keberhasilan koalisi politik tergantung pada kemampuan para pihak yang terlibat untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan menjaga kesepakatan bersama guna mencapai tujuan yang telah disepakati.
Study Kasus Koalisi Politik: Berhasil dan Gagal
Salah satu contoh kasus dalam pemilu di Indonesia adalah pemilu presiden tahun 2014. Dalam pemilu tersebut, terbentuklah koalisi politik antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Koalisi ini dikenal dengan sebutan Koalisi Merah Putih.
Koalisi Merah Putih tersebut membentuk aliansi untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari PDIP, yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Koalisi ini melibatkan partai-partai dengan latar belakang politik dan ideologi yang berbeda.
Pada pemilu presiden 2014, Koalisi Merah Putih berhasil meraih kemenangan dengan Joko Widodo dan Jusuf Kalla terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. Koalisi ini menjadi contoh sukses dari kerjasama partai-partai yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama dalam pemilu.