Kopiku Telah Tandas di Dasar Gelas, Kopimu Bagaimana?Â
Kopiku telah tandas di dasar gelas, dalam tarikan seruputan terakhir,
menyisa sedikit hitam dalam bibir gelas, melewati segaris cerita
tentang pagi sunyi yang segera tersudahi
Kopiku telah tandas di dasar gelas, kopimu bagaimana?
Semestinya tak kuseruput terburu-buru hingga separuh ampasnya, sesalku
sebab bukankah aromanya masih kita butuhkan, menemani hingga di ujung pagi?
Aroma kopi yang begitu hangat, menenangkan hati dan pikiran,
hanya tinggal kenangan rasa pahit yang melekat, telah sirna terpilin oleh waktu,
memupus kisah cerita tentang apa saja atau segelas kopi adalah kisah proses panjang, perjuangan seduhan yang membuncah di bibir gelas, sedikit sesal yang kental diam-diam mengikuti
Seruputan terakhir kopiku telah tandas di dasar gelas, kopimu bagaimana?
seperti kawan lama pagi hanya tertawa, lalu tetap sama seperti di seruputan awal, pagi mencengkerama apasaja, sedih dan gembira, pahit manis getir mengelindan di dasar jiwa
Tak peduli seberapa tinggi mimpi yang ingin kita gapai
Cerita kopi dalam sepenggal rasa pahit yang kental, mengingatkan hidup tak selalu baik baik saja
Namun selagi jiwa masih dikandung badan, walau hingga harus tandas di dasar gelas, setiap tantangan musti dihadapi, dengan kesadaran dan tegar hati
Segelas kopi kental adalah ritual pagi, mengajarkan tentang kekuatan dalam kesederhanaan.
Betapa setiap tegukan adalah tentang dahaga, setiap seduhan pasti mempunyai arti.
Segelas kopi adalah sejumput semangat yang mengiringi hidup yang penuh inspirasi
Biarlah pekatnya kopi pahit menjadi pengingat soal keberanian rasa
di setiap seruputan terakhir yang menempel di ujung lidah,
selalu ada narasi yang musti disudahi
Terima kasih kopi, selamat tinggal rasa jahanam, bersemayamlah dalam kenangan,
esok mungkin kita bertemu lagi, mengudar rasa dalam setiap seruputan,
berbagi cerita tentang apasaja, mencengkerama bersama pagi,
hingga seruputan terakhir yang terberkati
Kopiku diam-diam telah tandas hingga di dasar gelas,
kopimu bagaimana?
Jakarta, Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H