Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Salah: "Korupsi Bukan Budaya, Melainkan Kriminal, Merusak Kehidupan"

12 Mei 2023   08:58 Diperbarui: 12 Mei 2023   09:28 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Korupsi Bukan Budaya"image sumber Canva, designed by Wibhyanto/ dokumen pribadi

  • Kondisi politik yang tidak stabil: Kondisi politik yang tidak stabil juga dapat mempengaruhi munculnya tindakan korupsi. Saat negara mengalami perubahan politik atau ketidakstabilan politik, maka kemungkinan terjadinya tindakan korupsi akan semakin meningkat.
  • Oleh karena itu, penting bagi negara untuk membangun sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta memperkuat sistem pengawasan dan penegakan hukum agar tindakan korupsi dapat dicegah dan diberantas.

    Akibat Tindak Korupsi Bagi Masyarakat dan Negara

    Korupsi memiliki akibat yang merugikan bagi masyarakat dan negara, antara lain:

    Merugikan keuangan negara: Korupsi menyebabkan pengeluaran negara menjadi tidak efisien dan merugikan keuangan negara. Hal ini dapat mengurangi anggaran untuk program-program sosial dan pembangunan, serta memperburuk kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

    Memburuknya kualitas pelayanan publik: Korupsi dapat mempengaruhi kualitas pelayanan publik dan merugikan masyarakat yang membutuhkan akses ke layanan tersebut. Korupsi juga dapat mengurangi kepercayaan masyarakat pada pemerintah dan lembaga negara.

    Menghambat pembangunan: Korupsi dapat menghambat pembangunan karena mengurangi sumber daya yang tersedia untuk program pembangunan dan infrastruktur. Hal ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan memperburuk kemiskinan di negara tersebut.

    Meningkatkan ketidakadilan sosial: Korupsi dapat meningkatkan ketidakadilan sosial karena sumber daya yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, digunakan oleh segelintir orang yang melakukan tindakan korupsi.

    Meningkatkan risiko keamanan: Korupsi dapat meningkatkan risiko keamanan karena melemahkan lembaga negara, memperburuk ketidakadilan sosial, dan memperkuat pengaruh kelompok-kelompok kriminal.

    Mengekang demokrasi: Korupsi dapat memperlemah demokrasi karena mengurangi kepercayaan masyarakat pada pemerintah dan melemahkan integritas sistem politik dan hukum.

    Korupsi merupakan tindakan kriminal yang merugikan masyarakat dan negara. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi harus menjadi prioritas bagi negara dan masyarakat untuk membangun tatanan yang lebih baik dan lebih adil. Iya nggak, Ferguso!

    Berlakukan Hukuman Setimpal Bagi Koruptor

    Beberapa negara di dunia memiliki hukuman yang berat bagi pelaku korupsi. Di antara negara-negara tersebut adalah:

    Singapura: Singapura terkenal dengan tindakan kerasnya dalam menindak korupsi. Negara ini memberlakukan hukuman mati bagi pelaku korupsi yang melibatkan jumlah uang yang besar.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun