Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Seru! Healing, "Menggiring Angin" di Pantai Cemoro Sewu, Yogya

1 Mei 2023   06:38 Diperbarui: 5 Mei 2023   09:01 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Healing. "Menggiring Angin", photo: D.Wibhyanto (Dokumen pribadi)

Tersisa sedikit waktu liburan saat Lebaran, kita mau kemana? ke Pantai! teriak kerabat dan ponakan dengan antusias. maka berangkatlah kami ke suatu pantai yang masih jarang dikenal orang. namanya Pantai Cemoro Sewu, berlokasi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Bagaimana keseruan di pantai ini? 

Angin laut seperti berbisik, berhembus kencang menerpa wajah, dan langit tampak cerah ketika kami, - aku dan kerabat keluargaku, tiba di lokasi wisata pantai Cemoro Sewu. Ombak Laut Selatan bergulung-gulung di kejauhan, di sepanjang garis cakrawala. Berulang kali, di kejauhan bunyi ombak itu menderu, berdebur, lalu mengerisik bunyinya ketika air laut bergerak melandai bersama gelembung buih bercampur pasir tiba di bibir pantai.

Banyak pengunjung pantai datang ke pesisir Laut Selatan daerah Bantul ini, termasuk kami, berjalan dan berdiri di sepanjang bibir pantai, untuk menikmati panorama ombak Laut Selatan yang indah, dan merasakan hawa laut yang khas asin rasanya. Suatu keadaan eksotis dan langka, yang mungkin sulit kita jumpai di tempat lain.

Lalu kami berjalan menyusuri pantai dengan hamparan pasir yang luas ini. Tapak-tapak jejak kaki kami, orang dewasa dan anak-anak, yang tersisa di belakang, tampak membekas di permukaan pasir yang agak basah. Akan tetapi selalu jejak kaki di atas pasir itu segera hilang tersaput oleh gelombang kecil air laut yang datang melandai menyentuh bibir pantai. Seperti sebuah kenangan di masa lalu, terkadang pergi berlalu begitu saja. Hihihi..

Sesekali arus air laut yang menyentuh bibir pantai itu, terasa menggerus butiran pasir di bawah telapak kaki kami, sehingga kami tertawa, karena rasanya geli sekali. Beberapa pengunjung pantai bersejingkat menghindari arus balik ombak yang kembali ke arah laut. Anak-anak berlarian gembira mengejar dan menyambut ombak yang baru datang di bibir pantai. Rasa penat kami hilang. Kami benar-benar merasakan healing yang luar biasa. 

Baca juga: Seru! Jelajah "Arung Jeram Sungai Ayung" Ubud-Bali

Menggiring Angin

Karena tiupan angin kencang siang itu, Yoseph ponakanku berlarian seperti menangkap angin. Sindu, Egy, Grace dan Olive bermain pasir dan ombak. Dik Ning dan Reni membentangkan slayer dan selendang, mereka bergerak kesana kemari, seperti menari ‘menggiring angin’ Laut Selatan. Selendang dan slayer itu berkibar-kibar tertiup angin. Aku yang gemar photography tak menyiakan moment itu. Mereka aku minta bergaya “menari bersama angin”. Semua orang gembira. Semua keseruan kerabat keluargaku di Pantai Cemoro Sewu siang itu, aku abadikan. Cekrak cekrekk! Seru! Gak ada capeknya. Hihihi.

Pantai di tepi Hutan Cemara

Pantai Cemoro Sewu (bahasa Jawa, artinya Cemara Seribu) ini terletak di antara dua pantai terkenal di Yogyakarta; yaitu Pantai  Depok dan seratus meter dari “Gumuk Pasir Parangkusumo” Pantai Parangtritis. Objek wisata alam seluas tiga hektar dan masih asri ini berlokasi di desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, di Kabupaten Bantul, DIY.

Seperti namanya “ Cemoro Sewu” (cemara seribu), kawasan pantai di pesisir Laut Selatan ini banyak ditumbuhi pepohonan cemara udang yang menjadi ciri khas dan keunikan pantai ini. Masyarakat setempat menyebut tempat ini Hutan Cemoro Sewu. Hamparan pepohonan cemara udang itu sebagian tumbuh menggerumbul, sehingga cahaya matahari tak mudah menerobos sela-sela dedaun cemara. Cahaya matahari yang terik siang itu tertahan di pucuk-pucuk cemara, tak mampu menyentuh tanah, sehingga membentuk bayangan seperti  lukisan abstrak. Suasana rindang dan sejuk di bawah pepohonan cemara tempat itu.

Sebagian pucuk pepohon cemara lain tampak bergoyang-goyang, meliuk lembut seperti seolah sedang menari, tertiup oleh hembusan angin pantai itu. “Tarian hamparan hutan” pohon cemara itu diiringi oleh bunyi kerisik angin yang menggesek reranting dan menyisip di antara dedaunan cemara.

Aneka Wahana Pantai

Selain keseruan kegiatan bermain “menggiring angin”, membuat istana pasir dan bermain air pantai, berbagai kegiatan menarik yang bisa dilakukan para pengunjung Pantai Cemoro Sewu, di antaranya: berfoto (termasuk photo pre-wedding) di beberapa spot latar alam yang eksotis dan instagramable, Camping di kawasan pantai, dan bermain berbagai wahana seperti ayunan, perosotan, naik kuda, naik motor ATV (All Terrain Vehicle) adventure Indonesia. Semua sarana itu disediakan oleh pengelola tempat wisata pantai ini.

Rerimbun pohon cemara memberi suasana rindang dan teduh, menjadikan ini spot favorit bagi keluarga yang berpiknik bersama, termasuk kami. Sambil menggelar tikar, makan bersama, lesehan atau bercengkerama bersama, spot landscap pantai juga masih bisa dinikmati oleh pengunjung yang tengah berada di antara rerimbunan Hutan Pohon Cemara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun