Bahagia dan duka apa lagi yang kelak kita terima, setelah
merenda malam di gulita panjang, di waktu yang tumbuh
lurus, menyulam apa lagi kita? Merona matamu
(tulisanmu di surat bersampul biru)
Menyulam hari esok, setelah melipat waktu
bersamamu, tak sesulit dahulu - katamu
( Jakarta, 2018 )
Oleh: D. Wibhyanto  // * Baca juga, Puisi: Tanpa Catatan Kaki ,Â
* Baca juga :Â "Mudah Memungut Sulit Berbagi"Â // Baca juga:Â Puisi, Kulepas Senja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H