Melansir dari Psycologytoday.com, bahwa penderita imposter sindrom memiliki kepercayaan bahwa mereka tidaklah pantas mendapatkan apa yang telah mereka capai, karena merasa bahwa mereka tidak sepandai dan sekompeten yang ditunjukkan padahal sangat bertolak belakang dengan apa yang mereka pikirkan. Seseorang dengan penyakit ini biasanya akan memiliki prestasi atau memiliki latar belakang yang bagus.
Ada beberapa penyebab seseorang terindikasi memiliki Sindrom imposter. Melalui penelitian Betterup.com
1. Keluarga
Tindakan dari orang-orang terdekat dapat mempengaruhi perkembangan sifat, contohnya, seorang anak yang baru saja mendapatkan nilai bagus dan berharap orang tuanya akan memberikan tanggapan yang dia harapkan, namun tanggapan yang diberikan kepadanya diluar dari yang diharapkan. hal itulah yang membuat anak akan tumbuh dengan selalu merasa ragu.
2. Suka membandingkan diri
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain secara berlebihan bisa berujung pada perasaan tidak pernah cukup dengan diri sendiri apalagi sekarang kita semua terhubung melalui sosial media dimana semua orang berebutan memamerkan kekayaan dan kesukseskan tanpa menunjukkan proses dan terlebih lagi kamu melihatnya saat kamu dalam keadaan atau posisi yang kurang baik dan hal ini membuat kamu semakin merasa gagal.
3. PerfectionisÂ
Seorang perfeksionis memiliki kecenderungan untuk menetapkan standar yang tidak realistis terhadap diri sendiri. Ketika mereka tidak dapat mencapai standar yang mereka buat sendiri, mereka akan merasa gagal dan takut kegagalannya terekspos dan mereka akan di cap sebagai Imposter.Â
4. Pengakuan Kesuksesan dan Kemampuan
Menganggap kesuksesan dan kemampuan adalah hasil yang perlu diakui. Orang dengan sindrom Imposter mengatribusikan kesuksesannya mereka pada keberuntungan atau faktor luar. jika hal tersebut sering terjadi mereka jadi merasa ragu dengan kemampuan mereka sendiri dan pada akhirnya tidak berani melangkah maju.