Mohon tunggu...
Aquaculture FestivalIPB
Aquaculture FestivalIPB Mohon Tunggu... Penulis - HIMAKUA FPIK IPB

Acara akuakultur terbesar di IPB

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Budikdamber, Solusi Produktif #Dirumahaja

26 Mei 2020   11:00 Diperbarui: 26 Mei 2020   13:43 2734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini Indonesia tengah diuji dengan adanya virus Covid 19. Berbagai cara untuk menekan penyebaran virus ini terus dilakukan, mulai dari pemberlakuan sistem lockdown, pembelajaran daring kepada seluruh civitas akademika, penutupan berbagai sarana umum, dan kebijakan-kebijakan lain yang menganjurkan seluruh masyarakat dari berbagai kalangan untuk tetap #dirumahaja.

Ada banyak hal yang dapat kita lakukan agar tetap produktif selama #dirumahaja. BUDIKDAMBER atau dikenal sebagai Budidaya Ikan Dalam Ember merupakan salah satu solusi yang bisa kita lakukan selama #dirumahaja. Budidaya ikan dalam ember dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. 

Hal ini karena Budikdamber dapat dilakukan di pekarang rumah yang sempit sekalipun. Budidaya ikan dalam ember dengan sistem akuaponik berpeluang meningkatkan kebutuhan akan protein hewani dan sayuran serta memudahkan masyarakan untuk mendapat ikan dan sayur segar selama #dirumahaja.

Ada beberapa jenis ikan yang dapat didederkan atau dibesarkan dengan mudah dalam budikdamber, diantaranya ikan lele, ikan mujair, dan ikan nila. 

Sistem budikdamber dapat dilakukan bersamaan dengan tanaman akuaponik seperti kangkung, pakcoi, bayam, dan sawi. Kelebihan dari teknik budikdamber diantaranya kita bisa memanen ikan dan sayuran sekaligus. 

Selain mudah untuk dilakukan, Budikdamber juga menggunakan media yang kecil, hemat air, portabel, dan tidak membutuhkan listrik. Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah pemenuhan kebutuhan oksigen ikan. Kita bisa menebar 80-100 ikan dalam ember yang berisi 100 liter air.

Berikut peralatan yang dibutuhkan dalam budikdamber, yaitu :

  1. Ember berukuran 60 -- 100 L
  2. Aerator (Dianjurkan)
  3. Tang
  4. Gunting
  5. Selang air

Berikut bahan yang dibutuhkan dalam budikdamber, yaitu :

  1. Air yang berkualitas baik
  2. Benih ikan (Usia 1 bulan keatas)
  3. Arang
  4. Tisu
  5. Bibit/Benih Tanaman Sayuran (Kangkung, Bayam, dll)
  6. Kawat
  7. Gelat plastic
  8. Pakan ikan

Prosedur membuat Budikdamber

  1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
  2. Siapkan gelas plastik yang telah dilubangi bagian bawahnya dengan gunting dan kaitkan gelas plastic pada tepian ember dengan kawat.
  3. Isi gelas plastic dengan arang
  4. Isi air ke dalam ember hingga mencapai ketinggian 80-90% dari ember dan merendam sebagian dari gelas plastik
  5. Pasang aerator pada ember atau endapkan air selama 1-2 hari untuk meningkatkan difusi oksigen dari udara
  6. Tambahkan CaCO3 (kalsit/kaptan/mill) dengan takaran 0,2 gram/liter untuk menjaga pH air tidak terlalu rendah
  7. Semai benih atau bibit tanaman sayuran pada gelas plastic tersebut dengan beralaskan tisu.
  8. Persiapkan ikan berusia 1 bulan keatas
  9. Persiapkan pakan ikan sesuai jumlah ikan yang ingin ditebar pada ember. Pemberian pakan sebanyak 3 % dari bobot ikan (Feeding rate) sebanyak 2-3 kali sehari. Jangan memberi pakan berlebihan karena akan mengotori air pada ember dan berdampak buruk pada ikan. Contoh : Ikan ditebar 30 ekor pada 30 liter air dengan bobot awal rata-rata 30 gram. Maka, pemberian pakan sebesar 30 ekor30 gram3 % = 27 gram untuk 1 kali pemberian pakan. Dalam 1 hari butuh 27 gram3 kali pemberian = 81 gram. Pemberian pakan dapat ditingkatkan setiap 1 minggu dengan sampling bobot ikan.
  10. Tebarkan ikan dengan padat tebar 1 ikan/1 liter air. Tebarkan ikan perlahan dengan aklimatisasi terlebih dahulu, yaitu peletakan plastik kemasan yang berisi ikan mengambang diatas air pada ember selama 15-30 menit, untuk memberi waktu kepada ikan beradaptasi dengan kondisi air yang baru. Hal ini diharapkan dapat meminimalisasi stress pada ikan.
  11. Kontrol kondisi air, seperti suhu dan pH. Letakkan ember pada tempat yang tidak terlalu terik agar ember tidak dipenuhi lumut. Kondisikan ember tidak terkena hujan, agar kondisi air tidak berubah drastis dan dapat dikontrol dengan baik. Kondisi air yang berubah drastic dapat menyebabkan stress pada ikan.
  12. Jika air sudah kotor dan keruh, gunakan selang untuk menyifon/menyedot dasar perairan. Gunakan selang yang berukuran kecil agar ikan tidak tersedot kedalam selang atau tersangkut pada ujung selang.
  13. Ikan dapat dipanen setelah 2 bulan dan tanaman bisa dipanen setiap 14 hari. Pemananen tanaman dapat dilakukan dengan memotong batang tanaman, sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh kembali dan dipanen terus menerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun