Oh jangan, tapi akhirnya kau mati juga dan yang bikin kesel bin mumet bin puyeng adalah engkau mati pada saat saya akan memostingkan mengenai permasalahanmu.
Mati Kau Lampu
"Jengkel... Bete... Puyeng," tidak tau harus ngapain saat menanti kehidupanmu. Tapi hanya kesabaran yang kumiliki, hingga ku tertidur di kasur butut kesayangku hanya untuk menanti kehidupanmu.
"Hah...," ku hanya bisa menghela napas menunggu kehidupanmu yang sangat lama.
"Mati kau lampu, enggak usah hidup sekalian."  Ku terikan dengan lantang.
Tapi untuk apa ku teriak percuma saja. tidak juga kunjung nyala hingga saat ini ku masih jengkel padamu wahai listrik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H