Mohon tunggu...
Kokoh Hendra Liem
Kokoh Hendra Liem Mohon Tunggu... Freelancer - Saya adalah penulis pemula yang sedang belajar menulis

Leap up your spirit Reach out for what you want to Reach for your future... Fly to the sky if you need to

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hatiku Terkunci untukmu

6 Agustus 2010   14:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:15 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak terasa airmataku jatuh dipipi, sebenarnya ku tak mau menceraikanmu tapi kamu yang terus memaksa ku untuk melakukannya. Tidakkah kamu berpikir bagaimana dengan perasaan empat anak kembar kita yang beranjak remaja, apakah kamu pernah berpikir dengan perasaan mereka saat orangtuanya tidak lagi bersama.

Kini aku benar-benar tidak bisa lagi merasakan cinta dan kasih sayang darimu lagi, karena hatiku benar-benar terkunci untukmu. Tak bisa lagi ku buka karena perih dan sakitnya hati ini yang telah engkau campakan dengan semena-mena.

Apa kekuranganku selama ini sehingga engkau minta cerai padaku. segala sesuatunya sudah ku berikan dengan segenap kemampuanku. Ya Allah mengapa engkau berikan aku cobaan yang cukup berat ini terhadap hambamu yang lemah tak berdaya.

Biarlah anak-anak denganku sekarang kamu bebas untuk mencari penggantiku. Dan saya bebas untuk mencari penggantimu dengan seijin anak-anak tentunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun