Tak terasa airmataku jatuh dipipi, sebenarnya ku tak mau menceraikanmu tapi kamu yang terus memaksa ku untuk melakukannya. Tidakkah kamu berpikir bagaimana dengan perasaan empat anak kembar kita yang beranjak remaja, apakah kamu pernah berpikir dengan perasaan mereka saat orangtuanya tidak lagi bersama.
Kini aku benar-benar tidak bisa lagi merasakan cinta dan kasih sayang darimu lagi, karena hatiku benar-benar terkunci untukmu. Tak bisa lagi ku buka karena perih dan sakitnya hati ini yang telah engkau campakan dengan semena-mena.
Apa kekuranganku selama ini sehingga engkau minta cerai padaku. segala sesuatunya sudah ku berikan dengan segenap kemampuanku. Ya Allah mengapa engkau berikan aku cobaan yang cukup berat ini terhadap hambamu yang lemah tak berdaya.
Biarlah anak-anak denganku sekarang kamu bebas untuk mencari penggantiku. Dan saya bebas untuk mencari penggantimu dengan seijin anak-anak tentunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H